Kudus: Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sampai saat ini belum surut. Ketinggian air yang menggenangi wilayah permukiman dan jalan-jalan desa mulai 10 sampai 50 sentimeter.
Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Munadji, mengatakan warga masih beraktivitas dan anak-anak pun tetap berangkat sekolah meski rumah dan jalan tergenang.
"Setiap hari kami siagakan dua perahu karet untuk membantu anak-anak melewati genangan saat berangkat dan pulang sekolah," kata Munadji, Rabu, 1 Maret 2023.
Dua perahu karet untuk mengantar anak-anak disiagakan di Desa Karangrowo Kecamatan Jati dan Desa Payaman Kecamatan Mejobo. Lantaran jumlah perahu karet yang terbatas, petugas harus mengangkut siswa secara bergantian.
Kondisi saat ini sedikitnya ada 120 kepala keluarga di Desa Karangrowo yang rumahnya terendam. Kemudian di Desa Payaman ada 85 rumah yang tergenang. Ketinggian air yang merendam wilayah permukiman mulai ada penurunan 5 sampai 10 sentimeter.
"Banjir di dua desa ini juga merendam area persawahan," jelas Munadji.
Banjir kali kedua ini sejak sepekan terakhir. Sebelumnya banjir juga terjadi pada awal tahun 2023 selama lebih dari dua pekan. Penyebab banjir kali ini lantaran tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Kretek. Tak pelak debit air sungai pun naik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Kudus:
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah, sampai saat ini belum surut. Ketinggian air yang menggenangi wilayah permukiman dan jalan-jalan desa mulai 10 sampai 50 sentimeter.
Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Munadji, mengatakan warga masih beraktivitas dan anak-anak pun tetap berangkat sekolah meski rumah dan jalan
tergenang.
"Setiap hari kami siagakan dua perahu karet untuk membantu anak-anak melewati genangan saat berangkat dan pulang sekolah," kata Munadji, Rabu, 1 Maret 2023.
Dua perahu karet untuk mengantar anak-anak disiagakan di Desa Karangrowo Kecamatan Jati dan Desa Payaman Kecamatan Mejobo. Lantaran jumlah perahu karet yang terbatas, petugas harus mengangkut siswa secara bergantian.
Kondisi saat ini sedikitnya ada 120 kepala keluarga di Desa Karangrowo yang rumahnya terendam. Kemudian di Desa Payaman ada 85 rumah yang tergenang. Ketinggian air yang merendam wilayah permukiman mulai ada penurunan 5 sampai 10 sentimeter.
"Banjir di dua desa ini juga merendam area persawahan," jelas Munadji.
Banjir kali kedua ini sejak sepekan terakhir. Sebelumnya banjir juga terjadi pada awal tahun 2023 selama lebih dari dua pekan. Penyebab banjir kali ini lantaran tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Kretek. Tak pelak debit air sungai pun naik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)