Batam: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam menyebut dampak dari fenomena El Nino di Kepulauan Riau (Kepri) tidak terlalu signifikan.
"Untuk El Nino, dampaknya di wilayah Kepri ini tidak terlalu signifikan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim Batam, Suratman, saat dihubungi di Batam, Selasa, 22 Agustus 2023.
Hal itu karena wilayah Kepri sebagian besar berada di wilayah khatulistiwa. "Jadi yang dominan di wilayah Kepri itu, faktor lokal. Misalnya, adanya siklon tropis di sekitar Laut Natuna Utara, atau tekanan di sekitar Pulau Kalimantan, atau mungkin dari daratan Sumatera," jelas Suratman.
Contohnya saja, kata dia, beberapa wilayah di Indonesia saat ini sudah mulai mengalami kekeringan, namun di Kepri masih sering mengalami hujan sedang hingga deras.
Dia menyebut bahkan di dua daerah di Kepri yaitu Natuna dan Anambas memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
"Seperti yang dirasakan saat ini, jarak satu hari atau dua hari ada hujan deras. Habis itu besoknya kering, terus tidak lama hujan lagi. Ya seperti itulah siklusnya di Kepri, tidak menentu. Kepri itu tidak mengenal musim kemarau. Rentang jarak antara kering dan hujannya itu pendek," ungkap Suratman.
Namun kata dia sebagai antisipasi pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri terkait fenomena El Nino ini. "Kami juga mempunyai tim khusus untuk peringatan dini untuk mengantisipasi dampak El Nino," ujarnya.
Batam: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) Hang Nadim Batam menyebut dampak dari fenomena
El Nino di Kepulauan Riau (
Kepri) tidak terlalu signifikan.
"Untuk El Nino, dampaknya di wilayah Kepri ini tidak terlalu signifikan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim Batam, Suratman, saat dihubungi di Batam, Selasa, 22 Agustus 2023.
Hal itu karena wilayah Kepri sebagian besar berada di wilayah khatulistiwa. "Jadi yang dominan di wilayah Kepri itu, faktor lokal. Misalnya, adanya siklon tropis di sekitar Laut Natuna Utara, atau tekanan di sekitar Pulau Kalimantan, atau mungkin dari daratan Sumatera," jelas Suratman.
Contohnya saja, kata dia, beberapa wilayah di Indonesia saat ini sudah mulai mengalami kekeringan, namun di Kepri masih sering mengalami hujan sedang hingga deras.
Dia menyebut bahkan di dua daerah di Kepri yaitu Natuna dan Anambas memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
"Seperti yang dirasakan saat ini, jarak satu hari atau dua hari ada hujan deras. Habis itu besoknya kering, terus tidak lama hujan lagi. Ya seperti itulah siklusnya di Kepri, tidak menentu. Kepri itu tidak mengenal musim kemarau. Rentang jarak antara kering dan hujannya itu pendek," ungkap Suratman.
Namun kata dia sebagai antisipasi pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri terkait fenomena El Nino ini. "Kami juga mempunyai tim khusus untuk peringatan dini untuk mengantisipasi dampak El Nino," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)