Jalan Sabuk Merah Rampung Dibangun, Hubungkan Perbatasan Belu-Malaka
Antara • 24 Mei 2023 12:47
NTT: Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menyelesaikan pembangunan jalan Sabuk Merah di wilayah perbatasan sepanjang 24,22 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka di NTT.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 BPJN NTT Zulkifli Arif mengatakan walaupun sudah selesai dibangun, jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan sampai dua tahun mendatang.
“Memang ada beberapa titik yang mengalami kerusakan, tetapi tidak sepanjang ruas jalan tersebut, lagi pula masih dalam masa pemeliharaan,” ucap Alif, Rabu, 24 Mei 2023.
Dia mengatakan selama dua tahun pemeliharaan, kontraktor yang mengerjakan, yakni PT Tureleto Battu Indah bertanggung jawab atas setiap kerusakan yang bukan disebabkan bencana.
Dia menambahkan jalur yang sudah selesai dibangun itu pada Januari-Maret 2023 memang mengalami kerusakan akibat ada longsor yang berakibat terjadi patahan di jalan tersebut.
Namun, pihaknya terus menginvetarisasi kerusakan itu agar bisa memerintahkan kontraktor untuk memperbaiki jalan yang dibangun dengan uang negara mencapai Rp100 miliar lebih tersebut.
Jalan Sabuk Merah yang menghubungkan Kabupaten Belu dan Malaka adalah jalan yang melintasi perbukitan.
Stanilaus Nahak, seorang warga yang ditemui ketika melintasi jalur Sabuk Merah, mengapresiasi upaya pemerintah membangun jalan di perbatasan, khususnya bagi kontraktor dari PT Tureleto Battu Indah yang sudah mengerjakan jalan dengan hotmix.
Menurut dia, pembangunan jalan Sabuk Merah itu otomatis akan meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan khususnya bagi warga dari Kabupaten Malaka yang ingin menjual hasil usaha ke Kota Atambua.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
NTT: Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menyelesaikan pembangunan jalan Sabuk Merah di wilayah perbatasan sepanjang 24,22 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka di NTT.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 BPJN NTT Zulkifli Arif mengatakan walaupun sudah selesai dibangun, jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan sampai dua tahun mendatang.
“Memang ada beberapa titik yang mengalami kerusakan, tetapi tidak sepanjang ruas jalan tersebut, lagi pula masih dalam masa pemeliharaan,” ucap Alif, Rabu, 24 Mei 2023.
Dia mengatakan selama dua tahun pemeliharaan, kontraktor yang mengerjakan, yakni PT Tureleto Battu Indah bertanggung jawab atas setiap kerusakan yang bukan disebabkan bencana.
Dia menambahkan jalur yang sudah selesai dibangun itu pada Januari-Maret 2023 memang mengalami kerusakan akibat ada longsor yang berakibat terjadi patahan di jalan tersebut.
Namun, pihaknya terus menginvetarisasi kerusakan itu agar bisa memerintahkan kontraktor untuk memperbaiki jalan yang dibangun dengan uang negara mencapai Rp100 miliar lebih tersebut.
Jalan Sabuk Merah yang menghubungkan Kabupaten Belu dan Malaka adalah jalan yang melintasi perbukitan.
Stanilaus Nahak, seorang warga yang ditemui ketika melintasi jalur Sabuk Merah, mengapresiasi upaya pemerintah membangun jalan di perbatasan, khususnya bagi kontraktor dari PT Tureleto Battu Indah yang sudah mengerjakan jalan dengan hotmix.
Menurut dia, pembangunan jalan Sabuk Merah itu otomatis akan meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan khususnya bagi warga dari Kabupaten Malaka yang ingin menjual hasil usaha ke Kota Atambua.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)