"Kemarau kering saat ini membuat tim di lapangan cukup kesulitan mendapatkan akses air untuk pemadaman karhutla," kata Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kota Palangkaraya, Alman P Pakpahan, di Palangkaraya, Minggu, 24 September 2023.
Baca: Update! Luas Lahan Kebakaran di Gunung Bromo Jadi 989 Hektare
|
Alman mengatakan dalam melakukan pemadaman, tim harus mencari sumber-sumber air yang masih ada di sekitar lokasi kebakaran. Bahkan tim pemadam tak jarang untuk mencari sumber air yang cukup jauh dari titik kebakaran.
Parit-parit di sekitar kawasan lahan gambut yang biasanya banyak menampung air, kini mulai surut bahkan pada beberapa lokasi juga mengering. Kemarau kering yang cukup panjang dampak el Nino juga menjadi penyebab petugas sulit mendapatkan sumber air.
Pada kondisi tertentu, pasokan sumber air untuk pemadaman kebakaran lahan juga berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan menyiapkan hidran untuk keperluan sumber air.
Tantangan pemadaman kebakaran di lahan gambut tidak hanya itu. Lahan gambut yang terbakar biasanya juga menyisakan bara api di bawah tanah sehingga yang muncul dan terpantau dari atas tanah hanya asap.
"Para petugas terkadang juga hanya bisa memperkirakan titik api yang berada di bawah tanah. Kontur lahan gambut yang berongga bisa saja menjadi jalan asap kebakaran keluar dari dalam tanah. Dampaknya titik api dekat dari sumber keluarnya asap, atau bisa juga sangat jauh," jelas Alman.
Baca: 942 Titik Panas Terdeteksi di Sumatra
|
Dengan kondisi tersebut, petugas pemadam hanya bisa berupaya melakukan pemadaman dengan terus melakukan pembasahan dan penyiraman di area lahan terbakar. Upaya itu bisa saja tetap pada titik api dan bisa juga sebaliknya.
"Bahkan kemarin, di sekitar kawasan Tabat Kalsa, relawan sampai harus berjuang dua hari untuk memadamkan di sekitar lokasi. Salah satu indikator kebakaran gambut padam ialah tidak munculnya lagi asap dari dalam tanah," ungkap Alman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id