Lestari juga mengajak masyarakat Ende, Nusa Tenggara Timur, untuk merawat dan memasyarakatkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang selama ini sudah dipraktikan dengan baik.
"Apa yang telah dilaksanakan di Ende dalam keseharian seperti kerukunan antarumat beragama yang baik, adalah perwujudan nilai-nilai Pancasila," kata Lestari saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan di Aula SMA Mutmainah Ende di hadapan para pegiat dan perajin tenun di Kabupaten Ende, Senin, 25 September 2023.
Baca: Jokowinomics Disebut Aplikasi Nyata Ekonomi Pancasila
|
Dalam acara tersebut hadir sejumlah tokoh masyarakat antara lain Julie Sutrisno Laiskodat (Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem), Oktavianus Moa Mesi (Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Ende), Sitti Hajarul Hastuti (Anggota DPRD Kabupaten Ende), H. Djafar H. Achmad (Bupati Ende), Erikos Emanuel Rede (Wakil Bupati Ende), H. Pua Moksen (Ketua Aliansi Federasi Perjuangan Indonesia/AFPI), Muhamad Yunus (Ketua Relawan Petani-Nelayan Cinta Anis), Hj. Nurhayati (Ketua Badan Kontak Majelis Ta'lim Kabupaten Ende), Hartija DM (Ketua Muslimat NU Kabupaten Ende), Arief Rahman Hakim (Ketua Yayasan Persekolahan Islam Mutmainah Ende) dan para perajin tenun di Kabupaten Ende.
Menurut Lestari perempuan dikaruniai Tuhan Yang Maha Esa dengan kemampuan multitasking, yang dalam satu waktu bisa melakukan beragam kegiatan. Rerie sapaan akrab Lestari yakin perempuan Ende juga mampu menyiapkan dan mengantarkan generasi penerus dengan baik dalam proses membangun bangsa.
"Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, harus menjadi dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegasa," jelas Rerie
Baca: Sulitnya Dirikan Rumah Ibadah, Prabowo: Perlu Pendidikan Beragama Sejak Dini
|
Dalam konteks penerapan nilai-nilai kebangsaan itu, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, bangsa Indonesia harus mampu merefleksikan peran perempuan dalam kehidupan sosial politik.
Menurut Rerie perjuangan perempuan di Indonesia belum selesai dalam hal pemenuhan 30% keterwakilan perempuan di parlemen.
"Untuk mewujudkan hal itu harus mendapat dukungan semua pihak. Karena, ujar dia, sudut pandang perempuan sangat penting dalam setiap pengambilan kebijakan di negeri ini," ungkapnya.
Pada kesempatan itu Rerie juga menegaskan dengan mengamalkan nilai-nilai dari Pancasila, seperti gotong-royong, bangsa Indonesia mampu bangkit dari hantaman pandemi.
Dengan mewujudkan nilai kesetaraan terhadap perempuan dalam kehidupan sosial politik, yang merupakan bagian dari nilai-nilai Pancasila, Rerie yakin kualitas kebijakan yang dihasilkan dalam proses pembangunan akan lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News