Jakarta: Baru-baru ini, ramai cuhatan seorang mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang menjadi korban penganiayaan oleh pacarnya sendiri. Curhatan tersebut lantas menjadi sorotan di Twitter.
Korban berinisial AS itu mengaku mengalami kekerasan fisik dan juga verbal dari kekasihnya yang berinisial BJ. AS merupakan mahasiswi UPH jurusan Manajemen Bisnis angkatan 2022 dan kekasihnya juga merupakan mahasiswa UPH jurusan Manajemen Bisnis angkatan 2020.
Awalnya, AS mengaku bahwa dirinya sudah mengalami penganiayaan itu sejak lama yaitu sejak 7 Juni 2022. Bahkan dirinya juga sempat melaporkan kekasihnya itu ke Komnas Perempuan pada Desember 20222, namun laporan tersebut tidak dilanjutkan karena kekasihnya tersebut meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
“Penganiayaan yang aku alamin sebenernya sudah berlangsung lama, dari yang pertama kali itu di tgl 7 juni 2022 hingga yang terakhir yang aku terima itu sabtu lalu yaitu verbal abuse, sebenernya aku udah sempat melaporkan kejadian penganiayaan ini dari tgl 22 desember,” tulis korban, AS melalui akun twitter pribadinya
“Tetapi karna pelaku memohon meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi akhirnya dengan bodohnya aku maafin dan tidak aku lanjutkan proses laporan nya karna aku berpikir bahwa dia 'akan berubah',” lanjut AS
Usai kejadian lapor melapor tersebut, AS justru malah disiksa lebih parah dari sebelumnya. Kekasihnya BJ tersebut sama sekali tidak konsisten terhadap perkataannya, ia malah semakin menjadi-jadi.
Foto-foto mahasiswa UPH korban penganiayaan kekasihnya, sumber foto: twitter
Pada suatu hari, AS mengaku sempat diseret oleh BJ lalu disiksa di dalam mobil, lantaran ia tak mau pulang bareng bersama BJ. AS mengatakan ia di tonjok dibagian hidung, ditampar, dijambak dan yang paling parah, ia bahkan sampai di cekik.
“Dia dorong aku masuk ke mobil dia, tonjok hidung aku sampe geser, jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang ‘mati lo ya anj*** gapernah dengerin gue b***sat’,” ungkap AS
Setelah kejadian tersebut, AS akhirnya melapor ke pihak kampus dan ia bersyukur pihak kampus dan tim investigasi mau mengusut kasusnya. Ironisnya, saat pihak kampus memanggil BJ, pelaku malah hadir bersama keluarganya yang justru malah berbalik menyalahkan korban.
“Mereka (orangtua pelaku) malah menjelek2an reputasi aku ke kampus (supaya BJ tidak diproses DO) dan mereka bilang bahwa aku deserve untuk dapat penganiayaan karna menjadi penyebab emosi pelaku (BJ), dan mereka meminta dibackup kepada pihak kampus,” tambahnya
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Baru-baru ini, ramai cuhatan seorang mahasiswa
Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang menjadi korban penganiayaan oleh pacarnya sendiri. Curhatan tersebut lantas menjadi sorotan di Twitter.
Korban berinisial AS itu mengaku mengalami
kekerasan fisik dan juga verbal dari kekasihnya yang berinisial BJ. AS merupakan mahasiswi UPH jurusan Manajemen Bisnis angkatan 2022 dan kekasihnya juga merupakan mahasiswa UPH jurusan Manajemen Bisnis angkatan 2020.
Awalnya, AS mengaku bahwa dirinya sudah mengalami
penganiayaan itu sejak lama yaitu sejak 7 Juni 2022. Bahkan dirinya juga sempat melaporkan kekasihnya itu ke Komnas Perempuan pada Desember 20222, namun laporan tersebut tidak dilanjutkan karena kekasihnya tersebut meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
“Penganiayaan yang aku alamin sebenernya sudah berlangsung lama, dari yang pertama kali itu di tgl 7 juni 2022 hingga yang terakhir yang aku terima itu sabtu lalu yaitu verbal abuse, sebenernya aku udah sempat melaporkan kejadian penganiayaan ini dari tgl 22 desember,” tulis korban, AS melalui akun twitter pribadinya
“Tetapi karna pelaku memohon meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi akhirnya dengan bodohnya aku maafin dan tidak aku lanjutkan proses laporan nya karna aku berpikir bahwa dia 'akan berubah',” lanjut AS
Usai kejadian lapor melapor tersebut, AS justru malah disiksa lebih parah dari sebelumnya. Kekasihnya BJ tersebut sama sekali tidak konsisten terhadap perkataannya, ia malah semakin menjadi-jadi.
Foto-foto mahasiswa UPH korban penganiayaan kekasihnya, sumber foto: twitter
Pada suatu hari, AS mengaku sempat diseret oleh BJ lalu disiksa di dalam mobil, lantaran ia tak mau pulang bareng bersama BJ. AS mengatakan ia di tonjok dibagian hidung, ditampar, dijambak dan yang paling parah, ia bahkan sampai di cekik.
“Dia dorong aku masuk ke mobil dia, tonjok hidung aku sampe geser, jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang ‘mati lo ya anj*** gapernah dengerin gue b***sat’,” ungkap AS
Setelah kejadian tersebut, AS akhirnya melapor ke pihak kampus dan ia bersyukur pihak kampus dan tim investigasi mau mengusut kasusnya. Ironisnya, saat pihak kampus memanggil BJ, pelaku malah hadir bersama keluarganya yang justru malah berbalik menyalahkan korban.
“Mereka (orangtua pelaku) malah menjelek2an reputasi aku ke kampus (supaya BJ tidak diproses DO) dan mereka bilang bahwa aku deserve untuk dapat penganiayaan karna menjadi penyebab emosi pelaku (BJ), dan mereka meminta dibackup kepada pihak kampus,” tambahnya
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)