medcom.id, Bogor: Sejumlah korban patahan pohon di Kebun Raya Bogor masih terbaring di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor, Jawa Barat. Hingga siang ini sebanyak lima orang masih membutuhkan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut dari pihak rumah sakit.
"Siang ini, masih ada lima pasien yang dirawat," kata Kepala Humas dan Pemasaran RS PMI, Yudha Waspada, saat ditemui di RS PMI Kota Bogor, Jalan Padjajaran, Rabu, (14/1/2015).
Kelima orang itu mengalami luka memar atau patah tulang dan ada satu orang pasien wanita, yang akan dioperasi dalam waktu dekat. Pantauan di lokasi, mereka dirawat di ruang terpisah. Pasien atas nama Didi (51) warga asal Kandang Roda, Bogor, masih terbaring di Ruang Flamboyan.
Kemudian, Meki (6) asal Kandang Roda di Ruang Mawar. Irma (44) asal Cibeureum di Ruang Bedah Seruni. Suhadi (45) asal Cibinong di Ruang Dahlia, dan Nur Ali (42) asal Kampung Sampora, Cibinong, di Ruang Flamboyan.
Sementara itu, pasien yang sebelumnya dialihrawat di ICU RS Perta Medika atas nama Andre (30) asal Cijujung, Bogor, akan dipindahkan ke RS PMI Kota Bogor, hari ini. "Karena kondisi pasien sudah membaik dan bisa keluar dari ICU, dia akan dirawat lagi di sini," ujar Yudha.
Menurut dia, Andre yang saat kejadian butuh pertolongan lebih lanjut, sempat tidak mendapatkan ruangan ICU. Sebabnya, kala itu ICU sedang penuh. Kemudian, Andre dialihrawat ke RS Perta Medika dengan satu pasien lainya atas nama Ahmad Saefulloh, ke RS Sentra Medika. Andre berhasil melewati masa kritis, dan Ahmad menghembuskan nafas terakhirnya pukul 15.00 WIB, Selasa, (13/1/2015) kemarin.
Sebelumnya, 30 orang menjadi korban patahan salah satu pohon non koleksi Kebun Raya Bogor, jenis agatis borneonsis atau pohon damar. Pohon yang sudah berumur di atas 100 tahun itu menimpa pegawai PT Asalta Mandiri Agung, Nanggewer, yang sedang berkunjung. Saat itu, di bawah pohon, mereka membahas Upah Minimum Kota/Kabupaten (UM) di sela-sela gathering informal perusahaan.
Dari 30 orang tersebut, hingga siang ini, tercatat sebanyak 6 orang meninggal dunia, 5 orang masih dirawat di RS PMI, 1 dirawat di ICU RS Perta Medika, dan sisanya sudah pulang. Semua biaya pengobatan dan santunan ditanggung pihak manajemen Kebun Raya Bogor.
Mengantisipasi kejadian serupa, Kepala Pusat Konservasi Tanaman Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko menegaskan, pihaknya akan ekstra keras mengidentifikasi semua tanaman baik koleksi ataupun non koleksi, khususnya tanaman yang berada di pusat konsentrasi pengunjung.
Didik mengaku pihaknya selama ini secara intensif bahkan setiap hari mengecek kondisi kesehatan dan kondisi tanaman. Dia juga mengatakan, laporan tentang koleksi tersebut diterima pihaknya. Namun terkait patahnya pohon damar, Minggu lalu, mereka mengaku kecolongan. Sebab selama ini pengecekan hanya berdasarkan pengamatan visual saja.
medcom.id, Bogor: Sejumlah korban patahan pohon di Kebun Raya Bogor masih terbaring di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor, Jawa Barat. Hingga siang ini sebanyak lima orang masih membutuhkan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut dari pihak rumah sakit.
"Siang ini, masih ada lima pasien yang dirawat," kata Kepala Humas dan Pemasaran RS PMI, Yudha Waspada, saat ditemui di RS PMI Kota Bogor, Jalan Padjajaran, Rabu, (14/1/2015).
Kelima orang itu mengalami luka memar atau patah tulang dan ada satu orang pasien wanita, yang akan dioperasi dalam waktu dekat. Pantauan di lokasi, mereka dirawat di ruang terpisah. Pasien atas nama Didi (51) warga asal Kandang Roda, Bogor, masih terbaring di Ruang Flamboyan.
Kemudian, Meki (6) asal Kandang Roda di Ruang Mawar. Irma (44) asal Cibeureum di Ruang Bedah Seruni. Suhadi (45) asal Cibinong di Ruang Dahlia, dan Nur Ali (42) asal Kampung Sampora, Cibinong, di Ruang Flamboyan.
Sementara itu, pasien yang sebelumnya dialihrawat di ICU RS Perta Medika atas nama Andre (30) asal Cijujung, Bogor, akan dipindahkan ke RS PMI Kota Bogor, hari ini. "Karena kondisi pasien sudah membaik dan bisa keluar dari ICU, dia akan dirawat lagi di sini," ujar Yudha.
Menurut dia, Andre yang saat kejadian butuh pertolongan lebih lanjut, sempat tidak mendapatkan ruangan ICU. Sebabnya, kala itu ICU sedang penuh. Kemudian, Andre dialihrawat ke RS Perta Medika dengan satu pasien lainya atas nama Ahmad Saefulloh, ke RS Sentra Medika. Andre berhasil melewati masa kritis, dan Ahmad menghembuskan nafas terakhirnya pukul 15.00 WIB, Selasa, (13/1/2015) kemarin.
Sebelumnya, 30 orang menjadi korban patahan salah satu pohon non koleksi Kebun Raya Bogor, jenis
agatis borneonsis atau pohon damar. Pohon yang sudah berumur di atas 100 tahun itu menimpa pegawai PT Asalta Mandiri Agung, Nanggewer, yang sedang berkunjung. Saat itu, di bawah pohon, mereka membahas Upah Minimum Kota/Kabupaten (UM) di sela-sela gathering informal perusahaan.
Dari 30 orang tersebut, hingga siang ini, tercatat sebanyak 6 orang meninggal dunia, 5 orang masih dirawat di RS PMI, 1 dirawat di ICU RS Perta Medika, dan sisanya sudah pulang. Semua biaya pengobatan dan santunan ditanggung pihak manajemen Kebun Raya Bogor.
Mengantisipasi kejadian serupa, Kepala Pusat Konservasi Tanaman Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko menegaskan, pihaknya akan ekstra keras mengidentifikasi semua tanaman baik koleksi ataupun non koleksi, khususnya tanaman yang berada di pusat konsentrasi pengunjung.
Didik mengaku pihaknya selama ini secara intensif bahkan setiap hari mengecek kondisi kesehatan dan kondisi tanaman. Dia juga mengatakan, laporan tentang koleksi tersebut diterima pihaknya. Namun terkait patahnya pohon damar, Minggu lalu, mereka mengaku kecolongan. Sebab selama ini pengecekan hanya berdasarkan pengamatan visual saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)