Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur. (Foto: MI/Alexander P Taum)
Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur. (Foto: MI/Alexander P Taum)

Mahasiswa Nekat Mudik Usai Temannya Meninggal karena Korona

Alexander P Taum • 14 April 2020 11:24
Lembata: Seorang mahasiswa asal Lembata, Nusa Tenggara Timur, yang tengah menjalani pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) nekat pulang kampung usai rekan satu indekos meninggal karena korona. 
 
Selama kebijakan perkuliahan di tempat tinggal, mahasiswa tersebut memaksakan diri mudik melalui 'jalur tikus' lantaran takut tertular virus. Sayang, sampai di kampung halaman ia ditolak keluarga.
 
"Sekarang kita bawa orangnya untuk menjalani karantina. Kita tidak mau kejadian serupa terjadi di sini, makanya diisolasi supaya virus ini tidak kemana-mana," kata Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur, Selasa, 14 April 2020.

Baca juga: Gubernur Papua Dievakuasi ke Jakarta Diduga Terjangkit Covid-19
 
Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, Paskalis Tapobali, melanjutkan, pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi karantina untuk para pemudik yang datang ke kampung halaman ditengah pandemik virus korona. 
 
"Lokasi karantina akan kita berlakukan seluruh protokol kesehatan guna mencegah penularan virus," ujar Paskalis. 
 
Tiga lokasi karantina tersebut yakni Puskesmas Lewoleba di Desa Pada dan Puskesmas Meru di Desa Balauring. Sementara Gerai Maritim di Pantai Harnus sebagai cadangan. 
 
"Fasilitas sedang dipersiapkan. Ini merupakan  tindakan antisipasi, karena kita tidak tahu kapan wabah ini akan berakhir," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan