Salah satu titik pemeriksaan pengunjung Malioboro. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Salah satu titik pemeriksaan pengunjung Malioboro. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

No Masker, No Malioboro

Ahmad Mustaqim • 11 Juni 2020 16:15
Yogyakarta: Kawasan wisata Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menerapkan tahapan pra new normal. Puluhan petugas berjaga di setiap sudut kawasan Malioboro.
 
"Kami sudah mulai lakukan edukasi ke warga sekitar sejak dua hari lalu," kata Kepala UPT Malioboro, Ekwanto, pada Kamis, 11 Juni 2020. 
 
Ekwanto bersama petugas jaga Malioboro atau Jogoboro menjaga di dua pintu masuk, yakni sisi utara dan selatan. Wisatawan, termasuk warga, yang melintas harus mengikuti protokol kesehatan. Mulai dari pakai masker, mencuci tangan, dan pemeriksaan suhu tubuh. 

"Publik yang berada di Malioboro wajib pakai masker. No masker, no Malioboro. Tak boleh ada argumentasi lagi," tegasnya.
 
Ekwanto menekankan pejalan kaki tidak bermasker dilarang melintas dan berada di kawasan Malioboro. Sementara untuk pengendara motor, dipaksa putar balik. 
 
Baca: Malioboro Bakal Ditutup 3 Hari
 
Penjagaan, kata dia, dilakukan melibatkan puluhan petugas. Mulai Jogoboro, Dinas Perhubungan, Satpol PP, hingga petugas dari Kecamatan Danurejan, Gedongtengen, dan Gondomanan. 
 
"Siapapun di Malioboro harus tertib protokol kesehatan. Yang tidak pakai masker diminta keluar," ujarnya. 
 
Ia menjelaskan, sebanyak 40 titik tempat cuci tangan di Malioboro. Fasilitas ini telah dilengkapi sabun. Sementara, petugas jaga di lapangan telah diatur terjadwal. 
 
"Malioboro dijaga 24 jam. Penjagaan dilakukan shif oleh petugas-petugas yang ada. Hari ini ada 50 petugas yang mengawasi," ungkapnya. 
 
Ekwanto berharap Maliboro akan siap dikunjungi wisatawan saat new normal berlaku. Saat ini, pedagang kali lima (PKL) Malioboro yang mulai membuka lapak baru sekitar dua persen.
 
"Jangan sampai Malioboro jadi klaster baru covid-19. Kami akan jaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di sini," jelasnya.
 
Seorang wisatawan, Aditya, mengaku tak masalah harus melewati proses pengawasan dan pemeriksaan. Ia mengatakan hal itu harus dilewati demi kebaikan masyarakat luas. 
 
"Biar enggak banyak korban korona lagi. Semua yang dilakukan di sini saya pikir untuk kebaikan bersama," kata lelaki 29 tahun ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan