Ngada: Semburan gas belerang di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, mengakibatkan tiga orang tewas. Semburan gas belerang di Desa Turamur, Kecamatan Bajawa Utara, itu juga membuat dua warga dirawat intensif di rumah sakit.
"Dua warga yang tercemar racun akibat gas ini masih berada di rumah sakit. Kondisi mereka sudah membaik," ujar Bupati Ngada Paulus Soliwoa, Kamis, 4 Juni 2020.
Guna mencegah timbulnya korban akibat semburan gas belerang, Paulus meminta warga yang tinggal di kawasan menuju semburan gas belerang, tak melintas atau melakukan aktivitas di sekitar area tersebut.
Baca juga: Airin Cek Kesiapan Mal dan Resto Jelang New Normal
"Warga tidak boleh melakukan aktivitas kurang lebih 100 meter dari pusat semburan gas belerang. Hal itu guna mengambil langkah demi mencegah terjadi korban lain akibat keracunan gas belerang di Desa Turamuri," tegasnya.
Paulus mengaku telah memanggil petugas pengamat gunung berapi untuk mengambil langkah-langkah antisipasi sehingga tidak ada korban jiwa. Ia juga meminta dilakukan upaya pencegahan dengan menutup sementara kawasan semburan gas.
"Karena dari jalan Kampung Boba Lama ke Turamuri itu lewat wilayah semburan, jaraknya lima ratus meter. Bersama petugas gunung api kita mengambil langkah-langkah penelitian atau apa pun bentuknya," jelas Paulus. (Gabriel Langga)
Ngada: Semburan gas belerang di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, mengakibatkan tiga orang tewas. Semburan gas belerang di Desa Turamur, Kecamatan Bajawa Utara, itu juga membuat dua warga dirawat intensif di rumah sakit.
"Dua warga yang tercemar racun akibat gas ini masih berada di rumah sakit. Kondisi mereka sudah membaik," ujar Bupati Ngada Paulus Soliwoa, Kamis, 4 Juni 2020.
Guna mencegah timbulnya korban akibat semburan gas belerang, Paulus meminta warga yang tinggal di kawasan menuju semburan gas belerang, tak melintas atau melakukan aktivitas di sekitar area tersebut.
Baca juga:
Airin Cek Kesiapan Mal dan Resto Jelang New Normal
"Warga tidak boleh melakukan aktivitas kurang lebih 100 meter dari pusat semburan gas belerang. Hal itu guna mengambil langkah demi mencegah terjadi korban lain akibat keracunan gas belerang di Desa Turamuri," tegasnya.
Paulus mengaku telah memanggil petugas pengamat gunung berapi untuk mengambil langkah-langkah antisipasi sehingga tidak ada korban jiwa. Ia juga meminta dilakukan upaya pencegahan dengan menutup sementara kawasan semburan gas.
"Karena dari jalan Kampung Boba Lama ke Turamuri itu lewat wilayah semburan, jaraknya lima ratus meter. Bersama petugas gunung api kita mengambil langkah-langkah penelitian atau apa pun bentuknya," jelas Paulus. (
Gabriel Langga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)