Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi terjadi 69 kali erupsi dalam periode 10-16 November 2023. Erupsi tersebut terjadi di dua titik.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 69 kali ke arah selatan dan barat daya," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, Minggu, 18 November 2023.
Agus menjelaskan erupsi material panas yang mengarah ke hulu Subgai Boyong terjadi 10 kali dengan jarak 1,5 kilometer. Sementara, erupsi ke hulu Sungai Bebeng terjadi 59 kali sejauh 1,7 kilometer.
"Petugas pengamatan di Pos Babadan juga mendengar 30 kali suara guguran dengan intensitas kecil hingga sedang," jelasnya.
Catatan peristiwa kegempaan dalam sepekan, lanjutnya, masih terbilang tinggi. Rinciannya, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.956 kali gempa Fase Banyak (MP), 814 kali gempa Guguran (RF), dan 9 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih tinggi, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak," ungkapnya.
Hasil pemantauan foto udara dan foto thermal area puncak dari survey drone pada 16 November 2023, menunjukkan morfologi kubah barat daya teramati ada sedikit perubahan akibat aktivitas pertumbuhan kubah dan guguran lava. Di sisi lain, kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.348.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.000 meter kubik," ujarnya.
Agus menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga. BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer.
"Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng," ungkapnya.
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat
Gunung Merapi terjadi 69 kali erupsi dalam periode 10-16 November 2023.
Erupsi tersebut terjadi di dua titik.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 69 kali ke arah selatan dan barat daya," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, Minggu, 18 November 2023.
Agus menjelaskan erupsi material panas yang mengarah ke hulu Subgai Boyong terjadi 10 kali dengan jarak 1,5 kilometer. Sementara, erupsi ke hulu Sungai Bebeng terjadi 59 kali sejauh 1,7 kilometer.
"Petugas pengamatan di Pos Babadan juga mendengar 30 kali suara guguran dengan intensitas kecil hingga sedang," jelasnya.
Catatan peristiwa kegempaan dalam sepekan, lanjutnya, masih terbilang tinggi. Rinciannya, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.956 kali gempa Fase Banyak (MP), 814 kali gempa Guguran (RF), dan 9 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih tinggi, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak," ungkapnya.
Hasil pemantauan foto udara dan foto thermal area puncak dari survey drone pada 16 November 2023, menunjukkan morfologi kubah barat daya teramati ada sedikit perubahan akibat aktivitas pertumbuhan kubah dan guguran lava. Di sisi lain, kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.348.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.000 meter kubik," ujarnya.
Agus menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga. BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer.
"Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)