Petugas melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu, 20 Januari 2024. Dokumentasi/ BNPB
Petugas melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu, 20 Januari 2024. Dokumentasi/ BNPB

1.263 Rumah di Kabupaten Kolaka Terendam Banjir

Deny Irwanto • 23 Januari 2024 17:25
Kolaka: Hujan dengan intensitas tinggi disertai air pasang laut mengakibatkan meluapnya aliran sungai Ulu Wolo dan jebolnya tanggul penahan air di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu, 20 Januari 2024.
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan wilayah terdampak banjir meliputi Kelurahan Watuliandu, Kelurahan Lamokato di Kecamatan Kolaka, Kelurahan Sakuli, Kelurahan Mangolo, Kelurahan Latambaga, Kelurahan Ulunggolaka, Kelurahan Induha di Kecamatan Latambaga. Desa Konaweha, Desa Ulu Konaweha, Desa Latuwo, Desa Tamboli, Desa Amamotu di Kecamatan Samaturu. Kelurahan Ulu Wolo, Kelurahan Wolo di Kecamatan Wolo. Desa Tamborasi di Kecamatan Iwoimendaa.
 
"Informasi yang didapatkan dari laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir setinggi 50 hingga 300 centimeter merendam 1.263 unit rumah (1.263 KK), 3 unit masjid, 50 hektare sawah, dan 30 hektare perkebunan terendam air," kata Abdul Muhari dalam keterangan pers, Selasa, 23 Januari 2024.
 
Baca: 20.062 Rumah di Musi Banyuasin Terendam Banjir
 

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kolaka, Akbar, menjelaskan BPBD telah melakukan penanganan banjir dengan penyelamatan dan evakuasi korban banjir, mendirikan tenda untuk posko, menyiapkan dapur umum bersama dinas terkait, dan membantu pembersihan pada rumah terdampak banjir. 

"Mempercepat penanganan banjir kami melakukan pendataan jumlah korban terdampak banjir, pendataan kerugian korban bencana, menyiapkan dan menyalurkan air bersih. Kendala penanggulangan bencana banjir terkait minimnya anggaran penguatan infrastruktur. Kondisi terkini banjir berangsur surut," jelas Akbar. 
 
Kajian dari Inarisk kabupaten Kolaka memiliki risiko bencana banjir dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi. Wilayah risiko terdampak banjir sebanyak 12 kecamatan dan luas wilayah rawan banjir 20.714 hektare.
 
Mengantisipasi terjadinya bencana banjir, BNPB menghimbau optimalkan pengelolaan tata air terintegrasi hulu hingga hilir, dilakukan dengan penebalan dan penguatan tanggul, normalisasi sungai, dan/atau sodetan sungai. Selain itu adanya warning system berbasis komunitas diharapkan dapat membantu memberikan informasi kenaikan air sehingga antisipasi lebih dini dapat dilakukan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan