Jambi: Pemerintah Provinsi Jambi memaksimalkan peran ratusan Desa Tangguh Bencana (Destana) di daerah setempat untuk mitigasi dan tanggap bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapan BPBD Provinsi Jambi, Ismail, mengatakan saat ini terdapat 162 Desa Tangguh Bencana yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Provinsi Jambi.
"Ratusan desa tangguh bencana itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi yang bersumber dari dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan dunia usaha," kata Ismail di Jambi, Kamis, 30 November 2023.
Ismail menjelaskan dalam melakukan mitigasi bencana yang terjadi di daerah, pihaknya berkelanjutan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di desa tangguh bencana. Masyarakat desa mendapatkan edukasi dan sosialisasi penanganan sehingga mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Disamping edukasi mengenai kesiapan masyarakat desa dalam penanganan bencana, Pemprov Jambi juga memacu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya.
Ismail menyebutkan jumlah Destana di daerah tersebut yang bersumber dari APBN yakni BNPB sebanyak 41 desa, APBD provinsi Jambi sebanyak 37 desa, APBN Kabupaten sebanyak 77 desa dan dunia usaha atau CSR sebanyak 7 desa.
Ia menegaskan Destana mendorong desa memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam menghadapi bencana serta memulihkan diri segera dari dampak bencana yang merugikan masyarakat.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Helmi Agustinus, menyebut saat ini di daerahnya terdapat 32 Destana yang bersumber dari APBD provinsi Jambi, APBD Kabupaten serta dunia usaha.
Ia menyebut jika tahun ini juga dibentuk desa tangguh bencana yang bersumber dari pemerintah desa bersumber dari dana dana desa yang terletak di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu.
Pihaknya mengingatkan kepada para relawan seiring dengan musim memasuki musim penghujan pada Desember mendatang agar mengedukasi kepada masyarakat untuk waspada potensi bencana banjir dan lainnya.
"Destana yang sudah ada dimaksimalkan, relawan tingkatkan edukasi dan antisipasi ke depannya, apalagi di bulan ini dan ke depan hujan mulai tinggi sehingga memberi himbauan untuk mewaspadai potensi banjir," katanya.
Jambi: Pemerintah Provinsi
Jambi memaksimalkan peran ratusan Desa Tangguh Bencana (Destana) di daerah setempat untuk mitigasi dan tanggap
bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapan BPBD Provinsi Jambi, Ismail, mengatakan saat ini terdapat 162 Desa Tangguh Bencana yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Provinsi Jambi.
"Ratusan desa tangguh bencana itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi yang bersumber dari dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan dunia usaha," kata Ismail di Jambi, Kamis, 30 November 2023.
Ismail menjelaskan dalam melakukan mitigasi bencana yang terjadi di daerah, pihaknya berkelanjutan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di desa tangguh bencana. Masyarakat desa mendapatkan edukasi dan sosialisasi penanganan sehingga mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Disamping edukasi mengenai kesiapan masyarakat desa dalam penanganan bencana, Pemprov Jambi juga memacu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya.
Ismail menyebutkan jumlah Destana di daerah tersebut yang bersumber dari APBN yakni BNPB sebanyak 41 desa, APBD provinsi Jambi sebanyak 37 desa, APBN Kabupaten sebanyak 77 desa dan dunia usaha atau CSR sebanyak 7 desa.
Ia menegaskan Destana mendorong desa memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam menghadapi bencana serta memulihkan diri segera dari dampak bencana yang merugikan masyarakat.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Helmi Agustinus, menyebut saat ini di daerahnya terdapat 32 Destana yang bersumber dari APBD provinsi Jambi, APBD Kabupaten serta dunia usaha.
Ia menyebut jika tahun ini juga dibentuk desa tangguh bencana yang bersumber dari pemerintah desa bersumber dari dana dana desa yang terletak di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu.
Pihaknya mengingatkan kepada para relawan seiring dengan musim memasuki musim penghujan pada Desember mendatang agar mengedukasi kepada masyarakat untuk waspada potensi bencana banjir dan lainnya.
"Destana yang sudah ada dimaksimalkan, relawan tingkatkan edukasi dan antisipasi ke depannya, apalagi di bulan ini dan ke depan hujan mulai tinggi sehingga memberi himbauan untuk mewaspadai potensi banjir," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)