Markas UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan.
Markas UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan.

Damkar Kuningan Kena Prank, Pelapor Ngaku Dipatok Ular dan Kebakaran

Ahmad Rofahan • 01 Juli 2024 12:55
Kuningan: Peristiwa tidak terpuji dialami oleh Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Salah satu satuan yang siap siaga membantu masyarakat ini mendapatkan laporan palsu (prank), dari sekelompok remaja di Kota Kuda itu.
 
Bukan hanya memberikan laporan palsu, petugas malah dikentuti oleh pelapor, melalui saluran telepon.
 
Komandan Regu (Danru) Piket Damkar Kabupaten Kuningan, Sutardi, membenarkan hal tersebut. Menurut Sutardi, laporan palsu yang diduga dilakukan oleh sekelompok remaja yang diterima pada Minggu malam, 30 Juni 2024.

Saat itu kata Sutardi, pihaknya menerima adanya laporan dari warga yang mengaku bernama Agus warga RT 03 RW 05 Kelurahan Kuningan. Pelapor menginformasikan ada ular kobra yang masuk kamar dan mematuk salah satu warga.
 
"Informasi tersebut masuk melalui Call Center Damkar Kabupaten Kuningan," ujar Sutardi, Senin 1 Juli 2024.
 
Pelapor juga kata Sutardi, mengirimkan foto dan share lokasi, tempat kejadian adanya ular kobra tersebut. Bahkan, pelapor juga menyebutkan sudah ada korban jiwa dan dibawa ke IGD salah satu rumah sakit di Kuningan.
 
Mendapatkan laporan itu, Damkar Kabupaten Kuningan menerjunkan petugas menuju lokasi kejadian.
 
Belum juga tiba di lokasi kasus ular kobra, pelapor kemudian menambahkan adanya laporan kebakaran, sembari mengirimkan sebuah video.
 
Namun begitu petugas sudah dalam perjalanan dan mau mengonfirmasi titik lokasinya, pelapor malah memberikan keterangan yang berubah-ubah.
 
"Ketika kami sudah dijalan dan mengonfirmasi ulang lokasi tepatnya, malah keterangannya berubah-ubah," kata Sutardi.
 
Petugas dibuat mangkel, ketika berhasil berkomunikasi lewat telepon dengan pelapor tadi tertawa diujung telpon. Bukan hanya itu, petugas juga mendengar beberapa kali suara kentut, yang diarahkan ke telepon, sehingga terdengar cukup jelas.
 
"Akhirnya kami memastikan bahwa laporan tersebut adalah laporan palsu," ujar Sutardi. 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan