Kulon Progo: Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat DIY berjalan meriah. Peringatan itu digelar di kawasan wisata pegunungan Dusun Sermo, Kalurahan Hergowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Lebih dari 2.000 orang dari Kalurahan Hergowilis dan dari segala penjuru DIY mendatangi tempat wisata itu untuk memperingati Harganas tingkat DIY, Minggu, 21 Juli 2024.
Kepala BKKBN dokter Hasto dalam sambutan menyatakan rasa salutnya kepada para kader, penyuluh KB, anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK), para bidan, dan tenaga lini lapangan lainnya.
“Bidan bukan segala-galanya, tapi tanpa bidan kami (BKKBN) tidak ada apa-apanya. Ada mereka tanpa saya, (program) tetap jalan. Tapi tidak ada mereka (hanya) saya, program tidak akan jalan,” kata dokter Hasto menganalogikan dan sekaligus mengapresiasi bidan dan tenaga lini lapangan lainnya.
“Saya doakan keluarga-keluarga di DIY menjadi keluarga yang 'tembaga' atau tentram, mandiri, dan bahagia,” katanya pria kelahiran Kulon Progo ini.
Tembaga ini merupakan padanan istilah Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang merupakan ukuran keberhasilan pembangunan keluarga berdasarkan tiga dimensi yaitu indeks ketenteraman, indeks kemandirian, dan indeks kebahagiaan.
Di antara ketiganya, rata-rata di setiap provinsi indeks kebahagiaanlah yang tertinggi. Di DIY, iBangga menempati urutan kelima di antara seluruh provinsi di Indonesia.
Namun dokter Hasto juga memberikan peringatan (warning) agar bangsa ini makin memperhatikan remaja, karena hasil penelitian BKKBN mengindikasikan usia melakukan hubungan seksual yang pertama kali makin muda. Untuk remaja laki-laki 74% melakukannya pertama kali di usia 15-19 tahun. Sedangkan pada remaja putri 59% melakukan pada rentang usia yang sama.
"Dengan rata-rata usia kawin pertama 22 tahun, maka fenomena hubungan seksual yang tidak sehat secara moral dan fisik perlu mendapatkan perhatian serius dari para orang tua, pendidik, dan masyarakat pada umumnya," kata mantan Bupati Kulon Progo dua periode ini.
Sementara itu, Wakil Gubernur Paku Alam X mengajak untuk memaknai peringatan Hari Keluarga Nasional sebagai pengingat bahwa keluarga, yang notabene merupakan unit terkecil, sesungguhnya merupakan fondasi yang kuat dalam membangun individu yang berdaya saing tinggi untuk mewujudkan masyarakat yang stabil, dan negara yang maju.
Pembangunan ketahanan keluarga merupakan investasi moril dan materiil dalam mewujudkan keluarga berkualitas, yang merupakan kunci penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
“Mari, sadari sepenuhnya, bahwa kita semua yang hadir di sini, tanpa terkecuali, memiliki peran dan kewajiban tidak saja di ranah profesional melainkan juga di ranah domestik, untuk bersama-sama mewujudkan kondisi (yang dicita-citakan) tadi,” kata Paku Alam menyampaikan amanat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Istri Wakil Gubernur, yang populer dengan sebutan Gusti Putri turut hadir sekaligus menyampaikan laporan penyelenggaraan mewakili Ketua TP PKK DIY GKR Hemas.
Ajang peringatan ini juga memberikan penghargaan kepada para mitra yang telah mengambil peran dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana), yaitu kepada Dinas Koperasi dan UKM DIY, Bank Mandiri, Kodim Sleman, dan Baznas DIY.
Penghargaan itu diberikan atas peran mereka dalam pencegahan stunting melalui program bantuan telur, Bapak Asuh, bantuan sarana air bersih, dan perbaikan rumah layak huni.
Penghargaan juga diberikan kepada puluhan kader dan petugas lini lapangan berprestasi seperti bidan berprestasi, Penyuluh KB ASN dan non ASN teladan, kelompok KB Pria, Pasangan KB Lestari, dan kader serta tenaga lini lapangan lainnya.
Kulon Progo: Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat DIY berjalan meriah. Peringatan itu digelar di kawasan wisata pegunungan Dusun Sermo, Kalurahan Hergowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Lebih dari 2.000 orang dari Kalurahan Hergowilis dan dari segala penjuru DIY mendatangi tempat wisata itu untuk memperingati Harganas tingkat DIY, Minggu, 21 Juli 2024.
Kepala BKKBN dokter Hasto dalam sambutan menyatakan rasa salutnya kepada para kader, penyuluh KB, anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK), para bidan, dan tenaga lini lapangan lainnya.
“Bidan bukan segala-galanya, tapi tanpa bidan kami (BKKBN) tidak ada apa-apanya. Ada mereka tanpa saya, (program) tetap jalan. Tapi tidak ada mereka (hanya) saya, program tidak akan jalan,” kata dokter Hasto menganalogikan dan sekaligus mengapresiasi bidan dan tenaga lini lapangan lainnya.
“Saya doakan keluarga-keluarga di DIY menjadi keluarga yang 'tembaga' atau tentram, mandiri, dan bahagia,” katanya pria kelahiran Kulon Progo ini.
Tembaga ini merupakan padanan istilah Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang merupakan ukuran keberhasilan pembangunan keluarga berdasarkan tiga dimensi yaitu indeks ketenteraman, indeks kemandirian, dan indeks kebahagiaan.
Di antara ketiganya, rata-rata di setiap provinsi indeks kebahagiaanlah yang tertinggi. Di DIY, iBangga menempati urutan kelima di antara seluruh provinsi di Indonesia.
Namun dokter Hasto juga memberikan peringatan (warning) agar bangsa ini makin memperhatikan remaja, karena hasil penelitian BKKBN mengindikasikan usia melakukan hubungan seksual yang pertama kali makin muda. Untuk remaja laki-laki 74% melakukannya pertama kali di usia 15-19 tahun. Sedangkan pada remaja putri 59% melakukan pada rentang usia yang sama.
"Dengan rata-rata usia kawin pertama 22 tahun, maka fenomena hubungan seksual yang tidak sehat secara moral dan fisik perlu mendapatkan perhatian serius dari para orang tua, pendidik, dan masyarakat pada umumnya," kata mantan Bupati Kulon Progo dua periode ini.
Sementara itu, Wakil Gubernur Paku Alam X mengajak untuk memaknai peringatan Hari Keluarga Nasional sebagai pengingat bahwa keluarga, yang notabene merupakan unit terkecil, sesungguhnya merupakan fondasi yang kuat dalam membangun individu yang berdaya saing tinggi untuk mewujudkan masyarakat yang stabil, dan negara yang maju.
Pembangunan ketahanan keluarga merupakan investasi moril dan materiil dalam mewujudkan keluarga berkualitas, yang merupakan kunci penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
“Mari, sadari sepenuhnya, bahwa kita semua yang hadir di sini, tanpa terkecuali, memiliki peran dan kewajiban tidak saja di ranah profesional melainkan juga di ranah domestik, untuk bersama-sama mewujudkan kondisi (yang dicita-citakan) tadi,” kata Paku Alam menyampaikan amanat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Istri Wakil Gubernur, yang populer dengan sebutan Gusti Putri turut hadir sekaligus menyampaikan laporan penyelenggaraan mewakili Ketua TP PKK DIY GKR Hemas.
Ajang peringatan ini juga memberikan penghargaan kepada para mitra yang telah mengambil peran dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana), yaitu kepada Dinas Koperasi dan UKM DIY, Bank Mandiri, Kodim Sleman, dan Baznas DIY.
Penghargaan itu diberikan atas peran mereka dalam pencegahan stunting melalui program bantuan telur, Bapak Asuh, bantuan sarana air bersih, dan perbaikan rumah layak huni.
Penghargaan juga diberikan kepada puluhan kader dan petugas lini lapangan berprestasi seperti bidan berprestasi, Penyuluh KB ASN dan non ASN teladan, kelompok KB Pria, Pasangan KB Lestari, dan kader serta tenaga lini lapangan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)