Jakarta: Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Prof. Hibnu Nugroho, menilai, tingginya kepercayaan publik (public trust) terhadap kejaksaan dalam beberapa tahun merupakan prestasi luar biasa. Ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya, pertama adalah ketegasan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Menurutnya, ketegasan Jaksa Agung menutup ruang bagi jaksa untuk mempermainkan sebuah perkara. Apalagi, Burhanuddin berani mencopot jajarannya yang nakal.
"Kejaksaan bisa mengidentifikasi masalah internal dan capaian. Internal itu, saya kira, solid. Ketika ada masalah, apakah itu (melibatkan) kajari (kepala kejaksaan negeri), apakah itu kajati (kepala kejaksaan tinggi), langsung dicopot. Tidak tunggu-tunggu," katanya saat dihubungi, Rabu, 24 Juli 2024.
"Ini, saya kira, (karena) ketegasan Jaksa Pak Burhanuddin yang luar biasa. Sehingga, dalam penanganan itu sulit (ada permainan). Tidak ada kejaksaan atau jaksa yang minggir-minggir atau yang abu-abu. Tindakan tegas," imbuhnya.
Hibnu melanjutkan, tingginya public trust juga dipengaruhi keberani kejaksaan menangani dan mengusut tuntas kasus-kasus yang bersentuhan langsung dengan kepentingan publik. Misalnya, penanganan kasus korupsi minyak goreng hingga tata niaga timah.
"Yang kedua, kejaksaan bisa melakukan identifikasi tindakan-tindakan yang betul-betul meresahkan masyarakat. Apa itu? Korupsi minyak goreng, kemudian timah, yang sekarang jadi (sorotan) masyarakat, kemudian emas. Ini, saya kira, tindakan-tindakan yang betul-betul menyentuh masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat support sekali dalam penanganan korupsi yang sekarang menjadikan situasi indeks IPK jatuh terus. Jaksa menjadi tumpuan sekarang ini," tuturnya.
Jakarta: Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Prof. Hibnu Nugroho, menilai, tingginya kepercayaan publik (public trust) terhadap kejaksaan dalam beberapa tahun merupakan prestasi luar biasa. Ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya, pertama adalah ketegasan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Menurutnya, ketegasan Jaksa Agung menutup ruang bagi jaksa untuk mempermainkan sebuah perkara. Apalagi, Burhanuddin berani mencopot jajarannya yang nakal.
"Kejaksaan bisa mengidentifikasi masalah internal dan capaian. Internal itu, saya kira, solid. Ketika ada masalah, apakah itu (melibatkan) kajari (kepala kejaksaan negeri), apakah itu kajati (kepala kejaksaan tinggi), langsung dicopot. Tidak tunggu-tunggu," katanya saat dihubungi, Rabu, 24 Juli 2024.
"Ini, saya kira, (karena) ketegasan Jaksa Pak Burhanuddin yang luar biasa. Sehingga, dalam penanganan itu sulit (ada permainan). Tidak ada kejaksaan atau jaksa yang minggir-minggir atau yang abu-abu. Tindakan tegas," imbuhnya.
Hibnu melanjutkan, tingginya public trust juga dipengaruhi keberani kejaksaan menangani dan mengusut tuntas kasus-kasus yang bersentuhan langsung dengan kepentingan publik. Misalnya, penanganan kasus korupsi minyak goreng hingga tata niaga timah.
"Yang kedua, kejaksaan bisa melakukan identifikasi tindakan-tindakan yang betul-betul meresahkan masyarakat. Apa itu? Korupsi minyak goreng, kemudian timah, yang sekarang jadi (sorotan) masyarakat, kemudian emas. Ini, saya kira, tindakan-tindakan yang betul-betul menyentuh masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat support sekali dalam penanganan korupsi yang sekarang menjadikan situasi indeks IPK jatuh terus. Jaksa menjadi tumpuan sekarang ini," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)