Yogyakarta: Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada kenaikan okupansi hingga 20 persen dalam rangkaian acara G20. Catatan itu menjadi sokongan positif setelah terpukul pandemi covid-19.
"Peningkatan okupansi dari sebelumnya 30 persen bisa mencapai 50 persen. Ini untuk hotel bintang empat dan lima," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Jumat, 25 Maret 2022.
Deddy menjelaskan setidaknya ada enam hotel bintang empat dan lima yang mendapat dampak okupansi dari kegiatan G20. Sementara, hotel yang menjadi venue acara G20, yakni Hotel Royal Ambarrukmo, Hotel Tentrem, Hotel Sheraton, dan Hyatt.
"Jadi ada hotel lain yang jadi pendamping venue ini. (Delegasi G20) ternyata banyak yang membawa keluarga," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan internasional ini akan berdampak positif untuk hotel bintang tiga ke bawah. Secara tersirat, kedatangan para delegasi G20 ke Yogyakarta menunjukkan Kota Gudeg aman dan nyaman disinggahi.
Baca: Posisi Indonesia Sebagai Ketua G20 Sangat Kuat
"Kalau tidak aman, nyaman, dan sehat tentunya tidak dipilih sebagai tempat penyelenggaraan G20," kata Deddy.
Selain itu, ia menilai penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari 4 ke 3 menjadi indikasi baik setelah adanya peningkatan kasus covid-19. Menurut dia, kegiatan serupa hampir pasti akan menyusul diselenggarakan di Yogyakarta.
"Kegiatan MICE atau meeting, incentive, convention, exhibition ini akan ikut bermunculan, baik yang dilakukan kementerian maupun swasta," ujarnya.
Pihaknya merasa lega karena kemerataan peningkatan okupansi hotel belum merata. Ia mengatakan hotel non bintang sejauh ini menjadi yang paling sedikit keterisian kamarnya.
Yogyakarta: Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) mencatat ada kenaikan okupansi hingga 20 persen dalam rangkaian acara
G20. Catatan itu menjadi sokongan positif setelah terpukul pandemi
covid-19.
"Peningkatan okupansi dari sebelumnya 30 persen bisa mencapai 50 persen. Ini untuk hotel bintang empat dan lima," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Jumat, 25 Maret 2022.
Deddy menjelaskan setidaknya ada enam hotel bintang empat dan lima yang mendapat dampak okupansi dari kegiatan G20. Sementara, hotel yang menjadi venue acara G20, yakni Hotel Royal Ambarrukmo, Hotel Tentrem, Hotel Sheraton, dan Hyatt.
"Jadi ada hotel lain yang jadi pendamping venue ini. (Delegasi G20) ternyata banyak yang membawa keluarga," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan internasional ini akan berdampak positif untuk hotel bintang tiga ke bawah. Secara tersirat, kedatangan para delegasi G20 ke Yogyakarta menunjukkan Kota Gudeg aman dan nyaman disinggahi.
Baca:
Posisi Indonesia Sebagai Ketua G20 Sangat Kuat
"Kalau tidak aman, nyaman, dan sehat tentunya tidak dipilih sebagai tempat penyelenggaraan G20," kata Deddy.
Selain itu, ia menilai penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari 4 ke 3 menjadi indikasi baik setelah adanya peningkatan kasus covid-19. Menurut dia, kegiatan serupa hampir pasti akan menyusul diselenggarakan di Yogyakarta.
"Kegiatan MICE atau
meeting, incentive, convention, exhibition ini akan ikut bermunculan, baik yang dilakukan kementerian maupun swasta," ujarnya.
Pihaknya merasa lega karena kemerataan peningkatan okupansi hotel belum merata. Ia mengatakan hotel non bintang sejauh ini menjadi yang paling sedikit keterisian kamarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)