Surakarta: Taman buku bekas alun-alun utara Keraton Kasunanan Surakarta masih memiliki banyak peminat di tengah modernisasi. Meskipun suasananya terlihat sepi, kios-kios ini tetap bertahan selama tiga dekade. Mulai dari sastra hingga majalah tersedia di sini.
Harga buku yang cenderung lebih murah menjadi pilihan masyarakat sekitar. Kawasan ini juga menjadi rujukan warga untuk membeli buku sekolah. Harga yang dipatok mulai Rp2.500 hingga ratusan ribu sesuai dengan kelangkaan dan jenis buku.
“Di sini beragam, ada yang rilis tahun 1930, ada yang baru juga. Untuk harga yang paling murah ada buku majalah di harga Rp5.000 – Rp10.000,” ujar pedagang buku Ganang dalam tayangan Metro Siang di Metro TV pada Rabu, 18 Mei 2022.
Selain berdagang di kios, mereka juga memanfaatkan situs marketplace untuk menawarkan dagangan, khususnya buku-buku bekas langka dan antik. Diharapkan pula kios-kios buku di sini dapat tetap bertahan untuk membantu peningkatan literasi masyarakat.
“Daripada di toko-toko, di sini bukunya lebih komplit dan murah, inisiatif saya sendiri juga untuk ke sini,” ujar pembeli buku bekas Ridho Wahyu Ramadhan. (Leres Anbara)
Surakarta: Taman
buku bekas alun-alun utara
Keraton Kasunanan Surakarta masih memiliki banyak peminat di tengah modernisasi. Meskipun suasananya terlihat sepi, kios-kios ini tetap bertahan selama tiga dekade. Mulai dari sastra hingga majalah tersedia di sini.
Harga buku yang cenderung lebih murah menjadi pilihan masyarakat sekitar. Kawasan ini juga menjadi rujukan warga untuk membeli buku sekolah. Harga yang dipatok mulai Rp2.500 hingga ratusan ribu sesuai dengan kelangkaan dan jenis buku.
“Di sini beragam, ada yang rilis tahun 1930, ada yang baru juga. Untuk harga yang paling murah ada buku majalah di harga Rp5.000 – Rp10.000,” ujar pedagang buku Ganang dalam tayangan Metro Siang di Metro TV pada Rabu, 18 Mei 2022.
Selain berdagang di kios, mereka juga memanfaatkan situs marketplace untuk menawarkan dagangan, khususnya buku-buku bekas langka dan antik. Diharapkan pula kios-kios buku di sini dapat tetap bertahan untuk membantu peningkatan literasi masyarakat.
“Daripada di toko-toko, di sini bukunya lebih komplit dan murah, inisiatif saya sendiri juga untuk ke sini,” ujar pembeli buku bekas Ridho Wahyu Ramadhan. (
Leres Anbara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)