Sikka: Seorang pria bernama Muladi asal Pulau Kojadoi di Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mengaku telah mendapatkan empat kali vaksinasi covid-19. Ia disuntuk dengan tiga jenis vaksin berbeda.
Pria berusia 50 tahun yang berprofesi sebagai nelayan mengaku dosis pertama dan kedua dirinya disuntik menggunakan vaksin covid-19 jenis Sinovac. Kemudian dosis ketiga, dirinya disuntik vaksin Pfizer. Selanjutnya, dosis keempat ia disuntik vaksin Covid-19 jenis moderna.
"Saya rasa tubuh saya tambah enak saja, ini vaksin Covid-19 sampai empat kali. Saya tidak merasa apa-apa. Pokok saya rasa enak sekali. Saya tambah segar setelah vaksin empat kali ini" ujar dia.
Baca: Pemkot Palembang Perpanjang PPKM Level 3 Hingga 28 Maret
Ia mengaku dirinya terpaksa harus vaksin covid-19 sampai empat kali agar kekebalan tubuh tambah kuat.
"Saya kalau ada vaksin covid-19 lagi, saya pasti vaksin lagi. Kalau ada vaksin lagi, saya mau divaksin lagi. Saya paling senang kalau di vaksin" papar dia
Sikka: Seorang pria bernama Muladi asal Pulau Kojadoi di Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mengaku telah mendapatkan empat kali
vaksinasi covid-19. Ia disuntuk dengan tiga jenis vaksin berbeda.
Pria berusia 50 tahun yang berprofesi sebagai nelayan mengaku dosis pertama dan kedua dirinya disuntik menggunakan vaksin covid-19 jenis Sinovac. Kemudian dosis ketiga, dirinya disuntik vaksin Pfizer. Selanjutnya, dosis keempat ia disuntik vaksin Covid-19 jenis moderna.
"Saya rasa tubuh saya tambah enak saja, ini vaksin Covid-19 sampai empat kali. Saya tidak merasa apa-apa. Pokok saya rasa enak sekali. Saya tambah segar setelah vaksin empat kali ini" ujar dia.
Baca: Pemkot Palembang Perpanjang PPKM Level 3 Hingga 28 Maret
Ia mengaku dirinya terpaksa harus vaksin covid-19 sampai empat kali agar kekebalan tubuh tambah kuat.
"Saya kalau ada vaksin covid-19 lagi, saya pasti vaksin lagi. Kalau ada vaksin lagi, saya mau divaksin lagi. Saya paling senang kalau di vaksin" papar dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)