Pontianak: Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, mendesak percepatan realisasi pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I. Kehadiran jembatan tersebut bertujuan mengurangi kemacetan.
"Saat ini kondisi Jembatan Kapuas I pada jam-jam sibuk, seperti jam kerja dan pulang kerja terjadi kemacetan yang cukup parah, dan ditambah lagi karena tidak beroperasinya pelayanan penyeberangan feri di Siantan," kata Satarudin di Pontianak, Kamis, 7 April 2022.
Baca: Dalam 4 Bulan, Ganjar Telah Renovasi 6.600 RTLH
Dia menjelaskan penyebab ditutupnya penyeberangan feri Bardan-Siantan dikarenakan adanya perbaikan pada dermaga penyeberangan feri. Untuk saat ini, pihaknya terus memantau perkembangan perbaikan dermaga tersebut serta mendorong adanya percepatan pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I.
"Sudah kurang dua bulan layanan penyeberangan ini ditutup sementara karena adanya keretakan pada bagian tiang fender dermaga yang saat ini sedang diperbaiki," jelas Satarudin.
Selain itu menurut Satarudin kemacetan di jalur Kapuas I semakin parah karena tingginya aktivitas masyarakat di bulan Ramadan, terutama pada jam pulang kerja.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan dari arah Siantan menuju Kota Pontianak dan sebaliknya terus mengalami peningkatan pada jam-jam sibuk.
Beberapa petugas kepolisian juga selalu disiagakan untuk mengatur lalu lintas di persimpangan lampu merah Jalan Imam Bonjol dan Tanjungpura untuk mengantisipasi terjadinya macet total akibat padatnya kendaraan.
Sebelumnya Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyatakan pembangunan konstruksi Jembatan Paralel Kapuas I akan dimulai tahun 2022.
Dia berharap rencana pembangunan jembatan yang sangat dinantikan masyarakat guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sana berjalan lancar dan segera difungsikan.
Oleh sebab itu, dirinya secara khusus mengawal proses rencana pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I dengan terus berkoordinasi kepada Ketua dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI untuk ikut mendukung pembangunan ini.
Pontianak: Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, mendesak percepatan realisasi
pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I. Kehadiran jembatan tersebut bertujuan mengurangi kemacetan.
"Saat ini kondisi Jembatan Kapuas I pada jam-jam sibuk, seperti jam kerja dan pulang kerja terjadi kemacetan yang cukup parah, dan ditambah lagi karena tidak beroperasinya pelayanan penyeberangan feri di Siantan," kata Satarudin di Pontianak, Kamis, 7 April 2022.
Baca:
Dalam 4 Bulan, Ganjar Telah Renovasi 6.600 RTLH
Dia menjelaskan penyebab ditutupnya penyeberangan feri Bardan-Siantan dikarenakan adanya perbaikan pada dermaga penyeberangan feri. Untuk saat ini, pihaknya terus memantau perkembangan perbaikan dermaga tersebut serta mendorong adanya percepatan pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I.
"Sudah kurang dua bulan layanan penyeberangan ini ditutup sementara karena adanya keretakan pada bagian tiang fender dermaga yang saat ini sedang diperbaiki," jelas Satarudin.
Selain itu menurut Satarudin kemacetan di jalur Kapuas I semakin parah karena tingginya aktivitas masyarakat di bulan Ramadan, terutama pada jam pulang kerja.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan dari arah Siantan menuju Kota Pontianak dan sebaliknya terus mengalami peningkatan pada jam-jam sibuk.
Beberapa petugas kepolisian juga selalu disiagakan untuk mengatur lalu lintas di persimpangan lampu merah Jalan Imam Bonjol dan Tanjungpura untuk mengantisipasi terjadinya macet total akibat padatnya kendaraan.
Sebelumnya Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyatakan pembangunan konstruksi Jembatan Paralel Kapuas I akan dimulai tahun 2022.
Dia berharap rencana pembangunan jembatan yang sangat dinantikan masyarakat guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sana berjalan lancar dan segera difungsikan.
Oleh sebab itu, dirinya secara khusus mengawal proses rencana pembangunan Jembatan Paralel Kapuas I dengan terus berkoordinasi kepada Ketua dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI untuk ikut mendukung pembangunan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)