Tangerang: FE, 23, salah satu anggota sindikat pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dengan modus mencabut steker di sebuah minimarket di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, diringkus.
Dalam menjalankan aksinya, FE ditemani rekannya B dan H yang kini ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).
"Para pelaku awalnya berpura-pura mengambil uang di mesin ATM. Saat melakukan transaksi tarik tunai sebesar Rp1,2 juta, mesin ATM berbunyi lalu pelaku mematikan aliran listrik dengan mencabut steker mesin ATM," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa, 8 Desember 2020.
Ade mengatakan saat mesin ATM mati, para pelaku mengambil uang dengan menggunakan pinset dan mengulanginya sebanyak tiga kali. Dengan modus itu, ia menambahkan saldo yang ada di kartu ATM pelaku tidak berkurang.
Baca juga: Benteng Vastenburg Solo Batal Jadi Rumah Karantina Pemudik
"Aksi para pelaku kemudian dipergoki salah satu pengunjung minimarket yang langsung meneriaki para pelaku," katanya.
Para pelaku yang panik langsung berusaha melarikan diri. Sementara warga yang mendengar teriakan langsung mengepung para pelaku dan menangkap satu tersangka yakni FE.
"Atas peristiwa itu, pihak bank mengalami kerugian sebesar hingga Rp3,7 juta," jelasnya.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku dikenai Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
"Pelaku lainnya terus kami kejar dan kasus ini masih terus kami kembangkan," imbuh dia.
Tangerang: FE, 23, salah satu anggota sindikat pembobol mesin
anjungan tunai mandiri (ATM) dengan modus mencabut steker di sebuah minimarket di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, diringkus.
Dalam menjalankan aksinya, FE ditemani rekannya B dan H yang kini ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).
"Para pelaku awalnya berpura-pura mengambil uang di mesin ATM. Saat melakukan transaksi tarik tunai sebesar Rp1,2 juta, mesin ATM berbunyi lalu pelaku mematikan aliran listrik dengan mencabut steker mesin ATM," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa, 8 Desember 2020.
Ade mengatakan saat mesin ATM mati, para pelaku mengambil uang dengan menggunakan pinset dan mengulanginya sebanyak tiga kali. Dengan modus itu, ia menambahkan saldo yang ada di kartu ATM pelaku tidak berkurang.
Baca juga:
Benteng Vastenburg Solo Batal Jadi Rumah Karantina Pemudik
"Aksi para pelaku kemudian dipergoki salah satu pengunjung minimarket yang langsung meneriaki para pelaku," katanya.
Para pelaku yang panik langsung berusaha melarikan diri. Sementara warga yang mendengar teriakan langsung mengepung para pelaku dan menangkap satu tersangka yakni FE.
"Atas peristiwa itu, pihak bank mengalami kerugian sebesar hingga Rp3,7 juta," jelasnya.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku dikenai Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
"Pelaku lainnya terus kami kejar dan kasus ini masih terus kami kembangkan," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
