Pekanbaru: Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, yang terkonfirmasi positif bertambah menjadi 407 orang. Para narapidana yang positif covid-19 pun tengan menjalani isolasi.
"Mereka sudah kita pisahkan bloknya dengan napi yang non-isolasi. Jadi ini langkah untuk mencegah yang lainnya," kata Kepala Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Riau, Ibnu Chuldun, di Pekanbaru, Riau, Rabu, 11 November 2020.
Dia menerangkan, jumlah warga binaan Lapas Pekanbaru yang terkonfirmasi covid-19 bertambah 50 orang. Sebelumnya jumlah napi yang positif covid-19 terdeteksi 357 orang.
"Informasi yang saya terima, jumlahnya menjadi 400-an warga binaan yang terpapar,"ujarnya.
Dia menerangkan, warga binaan yang terinfeksi virus korona umumnya tidak menunjukkan gejala. Kemungkinan penambahan kasus baru masih ada, karena hasil uji usap massal terhadap warga binaan belum berakhir.
"Hasil swab mandiri yang kita lakukan, ada sekitar 100 orang lagi yang belum ke luar hasilnya," imbuhnya.
Baca: Bahaya Pakai Masker Wajah di Bawah Hidung
Ibnu sempat mengatakan kapasitas hunian Lapas Kelas IIA Pekanbaru sejatinya hanya untuk 771 orang. Namun, kini dihuni sebanyak 1.501 warga binaan. Adapun jumlah petugas sebanyak 109 orang.
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Riau membentuk tim supervisi untuk mengawasi pelaksanaan isolasi mandiri pasien di Lapas Pekanbaru.
"Saya sudah tugaskan kepala dinas kesehatan, tolong disiapkan tim supervisi untuk mengecek saudara-saudara kita yang menjalani isolasi mandiri," kata Syamsuar.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Riau terkait penanganan kasus covid-19 di Lapas Pekanbaru. Selain itu, rumah sakit pun disiapkan untuk penanganan narapidana positif covid-19 yang mengalami gejala sedang dan berat.
Perawatan napi maupun tahanan di rumah sakit juga harus ada penjagaan khusus. Sehingga diperlukan kamera pengawas, untuk memantau napi agar tidak kabur saat dirawat di luar Lapas.
Pekanbaru: Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, yang terkonfirmasi positif bertambah menjadi 407 orang. Para narapidana yang positif
covid-19 pun tengan menjalani isolasi.
"Mereka sudah kita pisahkan bloknya dengan napi yang non-isolasi. Jadi ini langkah untuk mencegah yang lainnya," kata Kepala Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Riau, Ibnu Chuldun, di Pekanbaru, Riau, Rabu, 11 November 2020.
Dia menerangkan, jumlah warga binaan Lapas Pekanbaru yang terkonfirmasi covid-19 bertambah 50 orang. Sebelumnya jumlah napi yang positif covid-19 terdeteksi 357 orang.
"Informasi yang saya terima, jumlahnya menjadi 400-an warga binaan yang terpapar,"ujarnya.
Dia menerangkan, warga binaan yang terinfeksi virus korona umumnya tidak menunjukkan gejala. Kemungkinan penambahan kasus baru masih ada, karena hasil uji usap massal terhadap warga binaan belum berakhir.
"Hasil swab mandiri yang kita lakukan, ada sekitar 100 orang lagi yang belum ke luar hasilnya," imbuhnya.
Baca: Bahaya Pakai Masker Wajah di Bawah Hidung
Ibnu sempat mengatakan kapasitas hunian Lapas Kelas IIA Pekanbaru sejatinya hanya untuk 771 orang. Namun, kini dihuni sebanyak 1.501 warga binaan. Adapun jumlah petugas sebanyak 109 orang.
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Riau membentuk tim supervisi untuk mengawasi pelaksanaan isolasi mandiri pasien di Lapas Pekanbaru.
"Saya sudah tugaskan kepala dinas kesehatan, tolong disiapkan tim supervisi untuk mengecek saudara-saudara kita yang menjalani isolasi mandiri," kata Syamsuar.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Riau terkait penanganan kasus covid-19 di Lapas Pekanbaru. Selain itu, rumah sakit pun disiapkan untuk penanganan narapidana positif covid-19 yang mengalami gejala sedang dan berat.
Perawatan napi maupun tahanan di rumah sakit juga harus ada penjagaan khusus. Sehingga diperlukan kamera pengawas, untuk memantau napi agar tidak kabur saat dirawat di luar Lapas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
