Kupang: Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan sekira 5.000 unit rumah penduduk rusak ringan dan berat akibat terjangan angin kencang siklon tropis Seroja. Bencana terjadi pada Minggu, 4 April dan Senin, 5 April 2021.
"Data sementara sudah 5.000 unit rumah penduduk yang rusak akibat terjangan angin kencang," kata Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, Rabu, 7 April 2021.
Dia menerangkan, data 5.000 unit rumah penduduk yang rusak itu masih bersifat sementara. Karena tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumba Timur masih melakukan pendataan di lapangan.
"Rumah yang rusak bisa lebih dari 5.000 unit karena proses pendataan masih berlangsung di semua kecamatan," jelasnya.
Baca: Bandara Umbu Mehang Kunda Sumba Timur Tutup Akibat Banjir
Dia menambahkan, kerusakan serupa juga menimpa kantor-kantor pemerintah maupun swasta. Ia mengatakan, ada 22 kecamatan di Kabupaten Sumba Timur yang terdampak bencana badai siklon tropis Seroja.
"Kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Kambera. Banyak rumah penduduk rusak akibat terjangan angin kencang dan lahan pertanian tergenang air banjir," terangnya.
Dia menerangkan, selain rumah penduduk, kerusakan juga terjadi pada infrastruktur jalan, jembatan serta Bendungan Kambaniru yang jebol akibat terjangan banjir. Tapi, kata dia, tidak ada korban jiwa dalam bencana itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id