Jepara: Petilasan Ratu Kalinyamat di Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, rusak setelah tertimpa pohon winong berusia ratusan tahun yang roboh.
Kepala Desa Tulakan, Budi Sutrisno, mengatakan pohon winong berdiameter lebih dari 1,5 meter itu roboh sekitar pukul 06.00 WIB. Saat kejadian tidak ada angin ataupun turun hujan.
“Hujan itu tadi malam. Pagi tadi tidak ada apa-apa, angin hujan tidak ada,” ujar Budi, Rabu, 17 Februari 2021.
Pohon tumbang menimpa tepat atap bangunan petilasan Ratu Kalinyamat. Sebagian besar bangunan rusak parah seperti bangunan aula, musala, dan toilet.
“Tidak ada korban. Sebelum peritiwa itu, petugas penjaga petilasan baru saja selesai membersihkan area dalam petilasan,” terang dia.
Baca juga: Sungai Babakan Brebes Meluap, Rumah Warga Tergenang
Budi menceritakan, pohon winong tersebut dulunya merupakan tempat peristirahatan Ratu Kalinyamat saat bertapa. Pohon itu merupakan satu-satunya yang terbesar di area petilasan dan bagian dari cagar alam yang dilindungi.
“Karena itu situs bersejarah, kami tidak berani asal membersihkan. Kami menunggu intruksi Pak Bupati seperti apa, apakah ditebang atau dibiarkan seperti itu,” kata Budi.
Ratu Kalinyamat merupakan salah satu tokoh perempuan dari Kota Ukir yang meninggal pada 1579 dan dimakamkan di Desa Mantinga Kecamatan Tahunan. Saat ini Yayasan Dharma Bakti Lestari tengah mengajukan pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Ratu Kalinyamat atas jasa-jasanya dalam mengusir Portugis dari Nusantara.
Jepara: Petilasan Ratu Kalinyamat di Desa Tulakan, Kecamatan
Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, rusak setelah tertimpa pohon winong berusia ratusan tahun yang roboh.
Kepala Desa Tulakan, Budi Sutrisno, mengatakan pohon winong berdiameter lebih dari 1,5 meter itu roboh sekitar pukul 06.00 WIB. Saat kejadian tidak ada angin ataupun turun hujan.
“Hujan itu tadi malam. Pagi tadi tidak ada apa-apa, angin hujan tidak ada,” ujar Budi, Rabu, 17 Februari 2021.
Pohon tumbang menimpa tepat atap bangunan petilasan Ratu Kalinyamat. Sebagian besar bangunan rusak parah seperti bangunan aula, musala, dan toilet.
“Tidak ada korban. Sebelum peritiwa itu, petugas penjaga petilasan baru saja selesai membersihkan area dalam petilasan,” terang dia.
Baca juga:
Sungai Babakan Brebes Meluap, Rumah Warga Tergenang
Budi menceritakan, pohon winong tersebut dulunya merupakan tempat peristirahatan Ratu Kalinyamat saat bertapa. Pohon itu merupakan satu-satunya yang terbesar di area petilasan dan bagian dari cagar alam yang dilindungi.
“Karena itu situs bersejarah, kami tidak berani asal membersihkan. Kami menunggu intruksi Pak Bupati seperti apa, apakah ditebang atau dibiarkan seperti itu,” kata Budi.
Ratu Kalinyamat merupakan salah satu tokoh perempuan dari Kota Ukir yang meninggal pada 1579 dan dimakamkan di Desa Mantinga Kecamatan Tahunan. Saat ini Yayasan Dharma Bakti Lestari tengah mengajukan pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Ratu Kalinyamat atas jasa-jasanya dalam mengusir Portugis dari Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)