Jepara: Pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah provinsi mengangkut limbah medis covid-19 tak lagi mengambil sampah infeksius tersebut. Akibatnya sampah infeksius itu menumpuk di TPA Bandengan dan kantor BPBD Jepara.
Kepala BPBD Kabupaten Jepara, Kusmiyanto, mengatakan pengelolaan sampah infeksius akan diserahkan kepada pihak ketiga. Pihaknya akan menggunakan anggaran biaya tak terduga (BTT).
“Anggarannya berapa kami belum tahu. Sampai saat ini kami belum melihat sampah yang menumpuk di TPA seberapa banyak. Jadi nanti mekanisme dan nilainya akan dihitung rekanan,” ujar Kusmiyanto di temui di ruang kerjanya, Senin, 21 Desember 2020.
Selain di TPA Bandengan, penumpukan sampah infeksius covid-19 juga terjadi di halaman kantor BPBD Jepara. Sampah yang dihasilkan dari pemakaman korban covid-19 dan dekontaminasi menumpuk sejak September 2020. Hingga kini jumlahnya mencapai puluhan kantong plastik.
“Rekanan dari provinsi terakhir mengambil sampah di tempat kami pada September. Jadi sampah (infeksius) yang di TPA itu yang dari Puskesmas-puskesmas, sedangkan yang di depan itu yang dari pemakaman dan dekontaminasi,” kata Kusmiyanto.
Baca: Duka Daerah karena Covid-19
Untuk mengurangi risiko penularan dan penyebaran dari sampah infeksius yang ada di halaman kantor BPBD, setiap hari sampah disemprot disinfektan. Sebagian tumpukan sampah ditutup dengan terpal.
“Kami mengelola sampah infeksius iini hanya bulan ini saja, tahun depan kami minta Dinas Kesehatan yang mengelola. Kemudian sampah pemakaman dan dekontaminasi dari kami akan dikumpulkan di Puskesmas lokasi pemakaman,” kata Kusmiyanto.
Jepara: Pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah provinsi mengangkut limbah medis
covid-19 tak lagi mengambil sampah infeksius tersebut. Akibatnya sampah infeksius itu menumpuk di TPA Bandengan dan kantor BPBD Jepara.
Kepala BPBD Kabupaten Jepara, Kusmiyanto, mengatakan pengelolaan sampah infeksius akan diserahkan kepada pihak ketiga. Pihaknya akan menggunakan anggaran biaya tak terduga (BTT).
“Anggarannya berapa kami belum tahu. Sampai saat ini kami belum melihat sampah yang menumpuk di TPA seberapa banyak. Jadi nanti mekanisme dan nilainya akan dihitung rekanan,” ujar Kusmiyanto di temui di ruang kerjanya, Senin, 21 Desember 2020.
Selain di TPA Bandengan, penumpukan sampah infeksius covid-19 juga terjadi di halaman kantor BPBD Jepara. Sampah yang dihasilkan dari pemakaman korban covid-19 dan dekontaminasi menumpuk sejak September 2020. Hingga kini jumlahnya mencapai puluhan kantong plastik.
“Rekanan dari provinsi terakhir mengambil sampah di tempat kami pada September. Jadi sampah (infeksius) yang di TPA itu yang dari Puskesmas-puskesmas, sedangkan yang di depan itu yang dari pemakaman dan dekontaminasi,” kata Kusmiyanto.
Baca:
Duka Daerah karena Covid-19
Untuk mengurangi risiko penularan dan penyebaran dari sampah infeksius yang ada di halaman kantor BPBD, setiap hari sampah disemprot disinfektan. Sebagian tumpukan sampah ditutup dengan terpal.
“Kami mengelola sampah infeksius iini hanya bulan ini saja, tahun depan kami minta Dinas Kesehatan yang mengelola. Kemudian sampah pemakaman dan dekontaminasi dari kami akan dikumpulkan di Puskesmas lokasi pemakaman,” kata Kusmiyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
