Terjadi 2.919 Pelanggaran Prokes Selama Libur Panjang di DIY

Yogyakarta: Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut terjadi sebanyak 2.919 kasus pelanggaran protokol kesehatan (prokes) covid-19 selama libur panjang 28 Oktober-1 November. Catatan pelanggaran itu terjadi di puluhan destinasi wisata.  "Lokasi pantauan (destinasi) wisata ada si 64 titik dari kejadian pelanggaran protokol kesehatan itu. Kebanyakan soal pemakaian masker," kata Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad dihubungi, Senin, 2 November 2020.  Noviar mengatakan, pelanggaran prokes wisatawan lokal DIY maupun luar daerah. Ia menyebut, wisatawan luar DIY mendominasi pelanggaran itu.  "Kita 70 persen pelanggaran dilakukan wisatawan luar DIY," ucapnya.  Baca: UMP Sumatra Selatan Tetap Rp3.043.111 Menurut dia, ketidakdisiplinan wisatawan mengantisipasi risiko penularan covid-19 karena terbawa lingkungan. Ia mengatakan, wisatawan akan meniru tak menerapkan prokes jika melihat wisatawan lain melakukan hal serupa. Di sisi lain, di tempat wisatawan itu tinggal juga tak melakukan penerapan prokes secara ketat.  Di sisi lain, Noviar mengklaim, kepatuhan warga DIY menjalankan prokes cukup baik. Ia berkaca pada angka pelanggaran prokes selama operasi yustisi cenderung menurun.  "Pada September lalu, ada 12.254 kasus pelanggaran protokol kesehatan, sedangkan bulan lalu menjadi 9.485 kasus," kata dia.  Namun demikian, lanjutnya, kesadaran penerapan prokes dengan ketat masih belum maksimal. Kasus positif covid-19 masih terus bertambah meskipun pelanggaran protokol covid-19 menurun.  Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan, tes usap mulai dilakukan usai libur panjang. Target sampel ditingkatkan, dari biasanya sekitar 700-800 menjadi 900-1000 sampel sehari.  "Tes usap dilakukan di berbagai destinasi wisata, meliputan pelaku wisata, pedagang kerajinan, pedagang oleh-oleh, sampai penyedia jasa transportasi dan keluarga yang kedatangan pemudik," ujarnya.