medcom.id, Tangerang: Sepasang Giant Panda (Ailuropoda melanoleuca) atau panda raksasa asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah tiba di Indonesia. Keduanya menumpang pesawat Garuda Indonesia GA 887 dengan rute penerbangan Ceng Tu-Jakarta pada Kamis pagi, 28 September 2017.
Kehadiran sepasang panda usia remaja ini disambut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Dubes Tiongkok untuk Indonesia Sun Wai Ta, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansuri, dan sejumlah rombongan dari Taman safari Indonesia.
Dua panda bernama Hu Chun dan Cai Tao itu diperkenalkan kepada sejumlah tamu undangan dan media. Penerimaan panda ditandai dengan pembukaan stiker yang berada di kandang.
Siti mengaku, berbahagia dengan kehadiran hewan yang identik dengan Tiongkok tersebut. Sepasang panda yang berusia 7 tahun ini diharapkan dapat segera kawin dan memiliki anak.
"Karena ini programnya breeding loans Giant Panda, setahun ke depan menikah dan punya anak. Sehingga, dua atau tiga tahun ke depan dipulangkan ke negara asalnya," ucap dia.
Kehadiran Hu Chun dan Cai Tao ini menandakan eratnya hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok. Hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok, kata Siti, sudah lama terjalin dalam implementasi bidang konservasi.
Direksi Taman Safari Indonesia Yansen Manansang mengaku, hari ini adalah hari bersejarah bagi Indonesia. Sebab, Indonesia secara resmi menjadi negara ke-16 di dunia dan negara ke-4 se-Asia Tenggara yang mendapatkan pinjaman untuk pengembangbiakan Giant Panda.
"Panda ini merupakan appendiks I CITES dan satwa endemik sekaligus lambang bagi negara asalnya," kata dia.
Taman Safari Bogor telah menyiapkan lahan seluas 10 hektare. Fasilitas yang dinamai rumah panda ini terletak di ketinggian 1.800 mdpl.
"Lingkungan alami terpadu yang meniru habitat alami panda raksasa," ucapnya.
medcom.id, Tangerang: Sepasang
Giant Panda (
Ailuropoda melanoleuca) atau panda raksasa asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah tiba di Indonesia. Keduanya menumpang pesawat Garuda Indonesia GA 887 dengan rute penerbangan Ceng Tu-Jakarta pada Kamis pagi, 28 September 2017.
Kehadiran sepasang panda usia remaja ini disambut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Dubes Tiongkok untuk Indonesia Sun Wai Ta, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansuri, dan sejumlah rombongan dari Taman safari Indonesia.
Dua panda bernama Hu Chun dan Cai Tao itu diperkenalkan kepada sejumlah tamu undangan dan media. Penerimaan panda ditandai dengan pembukaan stiker yang berada di kandang.
Siti mengaku, berbahagia dengan kehadiran hewan yang identik dengan Tiongkok tersebut. Sepasang panda yang berusia 7 tahun ini diharapkan dapat segera kawin dan memiliki anak.
"Karena ini programnya
breeding loans Giant Panda, setahun ke depan menikah dan punya anak. Sehingga, dua atau tiga tahun ke depan dipulangkan ke negara asalnya," ucap dia.
Kehadiran Hu Chun dan Cai Tao ini menandakan eratnya hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok. Hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok, kata Siti, sudah lama terjalin dalam implementasi bidang konservasi.
Direksi Taman Safari Indonesia Yansen Manansang mengaku, hari ini adalah hari bersejarah bagi Indonesia. Sebab, Indonesia secara resmi menjadi negara ke-16 di dunia dan negara ke-4 se-Asia Tenggara yang mendapatkan pinjaman untuk pengembangbiakan Giant Panda.
"Panda ini merupakan appendiks I CITES dan satwa endemik sekaligus lambang bagi negara asalnya," kata dia.
Taman Safari Bogor telah menyiapkan lahan seluas 10 hektare. Fasilitas yang dinamai rumah panda ini terletak di ketinggian 1.800 mdpl.
"Lingkungan alami terpadu yang meniru habitat alami panda raksasa," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)