medcom.id, Pemalang: Warga di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah, semakin panik. Sebab semburan lava pijar Gunung Slamet meningkat. Bahkan hutan savana di puncak gunung terbakar. Binatang pun mulai turun gunung.
Kepanikan terasa di lima kabupaten, Jumat (12/9/2014), yaitu Banyumas, Purbalingga, Brebes, Tegal, dan Pemalang. Mereka panik lantaran lava pijar terlontar hingga sejauh 4 Km dan membakar padang savana di sekitar kawah.
"Api terus menjalar semakin luas, penduduk di beberapa desa di kecamatan Bumijawa sudah bersiap mengungsi, truk menunggu imbauan mengungsi dari pemerintah setempat, BPBD atau Basarnas," kata Human Search and Rescue (SAR) Tegal-Slawi, Arif Rachman.
Warga mulai berkemas barang. Sebagian di antara mereka pun menyiapkan kendaraan untuk mempermuda evakuasi. Sementara itu, binatang yang biasanya berada di hutan Gunung Slamet turun ke pemukiman seperti babi hutan, harimau, dan anjing hutan.
"Binatang buas dan jenis binatang yang biasanya berada di hutan Gunung Slamet mulai terlihat turun, membuktikan bahwa sekitar puncak sudah cukup gawat sehingga membuat 393 keluarga disini panik," kata Kepala Desa Jurangmangu, Sugondo.
Bupati Pemalang Junaedi turun langsung memantau warga di sekitar gunung. "Saya kesini untuk menenangkan warga, saya harap warga tetap tenang dan nunggu komando lebih lanjutr dari petugas," kata Junaedi.
medcom.id, Pemalang: Warga di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah, semakin panik. Sebab semburan lava pijar Gunung Slamet meningkat. Bahkan hutan savana di puncak gunung terbakar. Binatang pun mulai turun gunung.
Kepanikan terasa di lima kabupaten, Jumat (12/9/2014), yaitu Banyumas, Purbalingga, Brebes, Tegal, dan Pemalang. Mereka panik lantaran lava pijar terlontar hingga sejauh 4 Km dan membakar padang savana di sekitar kawah.
"Api terus menjalar semakin luas, penduduk di beberapa desa di kecamatan Bumijawa sudah bersiap mengungsi, truk menunggu imbauan mengungsi dari pemerintah setempat, BPBD atau Basarnas," kata Human Search and Rescue (SAR) Tegal-Slawi, Arif Rachman.
Warga mulai berkemas barang. Sebagian di antara mereka pun menyiapkan kendaraan untuk mempermuda evakuasi. Sementara itu, binatang yang biasanya berada di hutan Gunung Slamet turun ke pemukiman seperti babi hutan, harimau, dan anjing hutan.
"Binatang buas dan jenis binatang yang biasanya berada di hutan Gunung Slamet mulai terlihat turun, membuktikan bahwa sekitar puncak sudah cukup gawat sehingga membuat 393 keluarga disini panik," kata Kepala Desa Jurangmangu, Sugondo.
Bupati Pemalang Junaedi turun langsung memantau warga di sekitar gunung. "Saya kesini untuk menenangkan warga, saya harap warga tetap tenang dan nunggu komando lebih lanjutr dari petugas," kata Junaedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)