medcom.id, Karimun: Salah seorang penerjun payung dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tewas usai melakukan atraksi akrobatik di udara, dalam rangka memeriahkan penutupan patroli koordinasi kastima ke-20.
Nyawa Baharuddin (53) tidak dapat diselamatkan lagi setelah sempat dilarikan ke RSUD Karimun oleh rekan kerjanya, Selasa, 25 November 2014. Baharuddin meninggal saat dilakukan perawatan oleh dokter karena mengalami gagal pernafasan usai melakukan atraksi akrobatik terjun payung.
Menurut dokter Erna, penyebab meninggaldunianya Baharuddin diduga karena gagal pernafasan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil rotgen adanya benjolan di sekitar dada sebelah kiri.
Masih belum ada keterangan resmi dari Kantor Wilayah Khusus Bea dan Cukai Kepulauan Riau terkait musibah yang menimpa Baharuddin. Kepala bidang Penindakan dan Sarana Operasi DJBC Khusus Kepulauan Riau, Raden Evy S, sempat memarahi dan mengeluarkan nada ancaman saat sejumlah wartawan mencoba mengabadikan momen di RSUD tersebut.
medcom.id, Karimun: Salah seorang penerjun payung dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tewas usai melakukan atraksi akrobatik di udara, dalam rangka memeriahkan penutupan patroli koordinasi kastima ke-20.
Nyawa Baharuddin (53) tidak dapat diselamatkan lagi setelah sempat dilarikan ke RSUD Karimun oleh rekan kerjanya, Selasa, 25 November 2014. Baharuddin meninggal saat dilakukan perawatan oleh dokter karena mengalami gagal pernafasan usai melakukan atraksi akrobatik terjun payung.
Menurut dokter Erna, penyebab meninggaldunianya Baharuddin diduga karena gagal pernafasan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil rotgen adanya benjolan di sekitar dada sebelah kiri.
Masih belum ada keterangan resmi dari Kantor Wilayah Khusus Bea dan Cukai Kepulauan Riau terkait musibah yang menimpa Baharuddin. Kepala bidang Penindakan dan Sarana Operasi DJBC Khusus Kepulauan Riau, Raden Evy S, sempat memarahi dan mengeluarkan nada ancaman saat sejumlah wartawan mencoba mengabadikan momen di RSUD tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)