Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo mengoperasikan eskavator ponton dan kapal keruk untuk menyedot dan membuang lumpur ke Kali Porong, Sidoarjo, Selasa (2/12/2014). MI/Heri Susetyo
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo mengoperasikan eskavator ponton dan kapal keruk untuk menyedot dan membuang lumpur ke Kali Porong, Sidoarjo, Selasa (2/12/2014). MI/Heri Susetyo

BPLS Sedot Lumpur Dikawal Ratusan Anggota Polri-TNI

Heri Susetyo • 02 Desember 2014 14:36
medcom.id, Sidoarjo: Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) melakukan penyedotan lumpur di dekat tanggul kritis kolam penampungan lumpur Lapindo, Selasa (2/12/2014). Aktivitas itu mendapat pengawalan ketat ratusan petugas keamanan gabungan Polri dan TNI.
 
Penyedotan dipusatkan di Titik 25, Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. BPLS mengoperasikan dua eskavator ponton untuk mengaduk lumpur. Lumpur yang sudah diaduk alat berat ini disedot kapal keruk dan kemudian dibuang ke Kali Porong.
 
Aktivitas tersebut dilakukan karena lumpur sudah tak tertampung. Bahkan, endapan lumpur di kolam penampungan Desa Jatirejo sudah melebihi ketinggian tanggul 13 meter. Padahal, tanggul terluar ini berbatasan dengan rel kereta api dan Jalan Raya Porong.

Bila volume lumpur di kolam penampungan tidak segera dibuang ke Kali Porong, dikhawatirkan akan meluber ke jalur infrastruktur dan pemukiman warga. "Kondisinya sudah kritis, apalagi saat ini sudah musim hujan," kata Humas BPLS Dwinanto Prasetyo, di lokasi penyedotan.
 
Sebanyak 333 personel keamanan gabungan dikerahkan untuk menjaga aktivitas BPLS ini. Ratusan personel keamanan tersebut terdiri dari satu satuan kompi Brimob Polda Jawa Timur, personel semua Polsek di Sidoarjo serta dibantu aparat TNI. Petugas keamanan ini dipusatkan di tanggul titik 25, titik 34, Kelurahan Siring dan Ketapang.
 
Warga korban Lapindo dalam peta area terdampak melarang BPLS melakukan aktivitas. Sekitar seratus warga hari ini terlihat mendatangi tanggul titik 25 tempat BPLS beraktivitas. Warga berusaha menghentikan aktivitas BPLS.
 
Namun, aksi warga ini gagal karena dihadang polisi di tanggul titik 34. Polisi yang menjaga aktivitas BPLS melarang warga mendekati lokasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan