Truk penambang pasir--Furqoon Ulya
Truk penambang pasir--Furqoon Ulya

Pembatasan Solar Bersubsidi Resahkan Sopir Truk Pasir Semeru

Kumbang Ari • 08 Agustus 2014 15:02
medcom.id, Lumajang: Kebijakan pembatasan solar bersubsidi sangat dikeluhkan para sopir truk pasir Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur. Untuk menghidari pembatasan jam pembelian, mereka terpaksa harus membeli solar melebihi pembelian normal, karena khawatir kehabisan saat melakukan perjalanan malam hari.
 
Meski baru lima hari diterapkan, pembatasan pembelian solar bersubsidi mulai berdampak pada sektor jasa angkut dan pengiriman, salah satunya transportasi truk pengangkut pasir Gunung Semeru. Sejumlah sopir truk pengangkut pasir mengaku kesulitan dengan kebijakan pembatasan solar bersubsidi, karena harus menghitung kembali biaya pengeluaran untuk membeli solar.
 
Saat ini para sopir harus mengeluarkan biaya tambahan dua kali lipat untuk mengisi solar di tangki truk. Kondisi ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu pengiriman pasir ke berbagai kota di Jawa Timur dilakukan pada malam hari. Apalagi sejak pembatasan diterapkan, banyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang kehabisan solar.
 
Akibatnya para sopir terpaksa membeli solar non subsidi seharga Rp12.500 per liter. Para sopir berharap pemerintah mengkaji ulang kebijakan pembatasan pembelian solar bersubsidi agar mereka tidak dirugikan dari segi biaya dan waktu, hanya untuk mengantre di SPBU.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan