medcom.id, Banda Aceh: Provinsi Aceh berada di kawasan yang sangat rentan terjadinya bencana alam. Untuk mengurangi jumlah korban jiwa, pemerintah membuat gedung evakuasi bagi masyarakat. Sejumlah gedung evakuasi atau escape building telah dibangun.
Setidaknya, ada empat gedung di Banda Aceh. Di antaranya adalah di Gampong Lambung, Deah Glumpang, Deah Teungoh dan Gampong Pie yang dijadikan Kantor Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana. Masing-masing gedung dibangun senilai Rp10,5 miliar, kini menjadi pusat evakuasi masyarakat sekitar garis pantai, bila sewaktu-waktu ada ancaman tsunami.
Salah seorang penjaga gedung evakuasi yang terletak di Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Adi mengatakan, sejak selesai dibangun, gedung berlantai empat ini baru digunakan beberapa kali. "Baru lebih sepuluh kali," ujar Adi saat ditemui di lokasi, Rabu, (24/12/2014).
Menurut Adi, setiap kali simulasi evakuasi, animo masyarakat cukup tinggi. Sambung dia, simulasi terakhir yang diingatknya yakni pada Oktober 2014 lalu, namun jumlahnya hanya ratusan warga.
Adapun simulasi terbanyak ialah saat dilaksanakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias, "Waktu itu jumlahnya ribuan. Bahkan helikopter digunakan, untuk mengakut korban ke lapangan terbuka," ujarnya.
Sebuah gedung yang merupakan bantuan Pemerintah Jepang melalui Jepang Nippon Koei, Co. Ltd ini, tahan gempa hingga sepuluh skala richter (SR). Gedung empat lantai in iterdiri dari satu dan dua ruangan terbuka. Lantai selanjutnya, semi tertutup. Dan lantai teratas sekaligus atap gedung, menjadi tempat mendaratnya helikopter.
Dari sepuluh kali simulasi evakuasi yang dilakukan, dikatakan Adi, baru sekali gedung ini digunakan untuk evakuasi. "Pernah sekali saat gempa bumi tahun 2012 lalu. Itu bukan simulasi lagi. Itu kejadian betulan. Warga berlarian ke gedung, dan enggak ke jalan lagi, agar tidak tabrakan. Jam 10 malam, baru keluar lagi (dari gedung)," tuturnya.
medcom.id, Banda Aceh: Provinsi Aceh berada di kawasan yang sangat rentan terjadinya bencana alam. Untuk mengurangi jumlah korban jiwa, pemerintah membuat gedung evakuasi bagi masyarakat. Sejumlah gedung evakuasi atau
escape building telah dibangun.
Setidaknya, ada empat gedung di Banda Aceh. Di antaranya adalah di Gampong Lambung, Deah Glumpang, Deah Teungoh dan Gampong Pie yang dijadikan Kantor Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana. Masing-masing gedung dibangun senilai Rp10,5 miliar, kini menjadi pusat evakuasi masyarakat sekitar garis pantai, bila sewaktu-waktu ada ancaman tsunami.
Salah seorang penjaga gedung evakuasi yang terletak di Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Adi mengatakan, sejak selesai dibangun, gedung berlantai empat ini baru digunakan beberapa kali. "Baru lebih sepuluh kali," ujar Adi saat ditemui di lokasi, Rabu, (24/12/2014).
Menurut Adi, setiap kali simulasi evakuasi, animo masyarakat cukup tinggi. Sambung dia, simulasi terakhir yang diingatknya yakni pada Oktober 2014 lalu, namun jumlahnya hanya ratusan warga.
Adapun simulasi terbanyak ialah saat dilaksanakan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias, "Waktu itu jumlahnya ribuan. Bahkan helikopter digunakan, untuk mengakut korban ke lapangan terbuka," ujarnya.
Sebuah gedung yang merupakan bantuan Pemerintah Jepang melalui Jepang Nippon Koei, Co. Ltd ini, tahan gempa hingga sepuluh skala richter (SR). Gedung empat lantai in iterdiri dari satu dan dua ruangan terbuka. Lantai selanjutnya, semi tertutup. Dan lantai teratas sekaligus atap gedung, menjadi tempat mendaratnya helikopter.
Dari sepuluh kali simulasi evakuasi yang dilakukan, dikatakan Adi, baru sekali gedung ini digunakan untuk evakuasi. "Pernah sekali saat gempa bumi tahun 2012 lalu. Itu bukan simulasi lagi. Itu kejadian betulan. Warga berlarian ke gedung, dan enggak ke jalan lagi, agar tidak tabrakan. Jam 10 malam, baru keluar lagi (dari gedung)," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)