Malang: Polisi mendatangi keluarga korban meninggal tragedi kerusuhan maut Stadion Kanjuruhan yang sebelumnya mengajukan diri untuk dilakukan autopsi hari ini, Senin 17 Oktober 2022. Kedatangan petugas ini untuk mengonfirmasi keputusan keluarga korban terkait pelaksanaan autopsi.
"Hari ini tim dari Polres Malang sudah mendampingi tim dari penyidik Polda Jatim, masih bertemu dengan pihak keluarga. Nanti hasilnya bagaimana kita update kembali. Yang jelas tadi dari Kapolsek kemudian dari tim penyidik Polres sudah bersama-sama dengan tim penyidik dari Polda bertemu dengan pihak keluarga, orang tua," kata Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, Senin, 17 Oktober 2022.
Putu mengaku, pihaknya masih belum mendapatkan jadwal pasti terkait pelaksanaan autopsi korban meninggal pada tragedi Kanjuruhan. Keputusan jadwal tersebut masih menunggu hasil pertemuan hari ini.
"Apabila nanti ada perkembangan kepastian pasti kita informasikan. Lokasi nanti yang menentukan tim dokter. Jadi nanti tim dokter menilik, melihat kondisi di lapangan, di pemakaman dan mana yang lebih pas, apakah di tempat, atau di rumah sakit yang telah ditunjuk, disepakati nanti akan diinformasikan," jelasnya.
Putu menerangkan, ada dua korban meninggal yang sebelumnya mengajukan diri untuk dilakukan autopsi. Dua orang korban itu masih satu keluarga dan berdomisili di Kabupaten Malang.
"Kalau untuk pemakamannya, keluarganya ada di wilayah Kabupaten Malang, tapi nanti rencananya apakah di Kota Malang atau di Kabupaten Malang nanti menunggu kepastian dari tim dokter," ujarnya.
Proses autopsi korban meninggal ini akan dilakukan oleh tim dokter Polri bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Dokter yang melakukan autopsi adalah dokter-dokter yang ditunjuk langsung oleh PDFI.
Sementara itu, tim hukum dari Aremania juga mengusulkan dokter forensik untuk kepentingan autopsi korban agar hasil yang didapat akurat dan meminimalisasi adanya pengaburan fakta. Putu mengaku polisi telah menerima usulan tersebut.
"Usulan itu sudah diterima oleh tim penyidik dan Polda, nanti akan diakomodir. Nanti dipilah yang mana yang bisa mendukung kegiatan tersebut," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, proses autopsi akan dilakukan dengan metode ekshumasi. Yakni penggalian mayat atau pembongkaran kubur yang dilakukan demi keadilan oleh pihak berwenang dan berkepentingan, selanjutnya mayat tersebut diperiksa secara ilmu kedokteran forensik.
"Autopsinya kita sebut dengan ekshumasi, jenazah di tempat langsung dilakukan pemeriksaan. Kita masih kroscek dulu dengan keluarganya Apakah konfirm, karena Insyaallah kalau nggak salah waktu ditetapkan tanggal 20 Kamis depan untuk pelaksanaannya," kata Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes dr Erwin Zainul Hakim, Kamis 13 Oktober 2022 lalu.
Sebanyak 132 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Malang: Polisi mendatangi keluarga korban meninggal tragedi kerusuhan maut
Stadion Kanjuruhan yang sebelumnya mengajukan diri untuk dilakukan autopsi hari ini, Senin 17 Oktober 2022. Kedatangan petugas ini untuk mengonfirmasi keputusan keluarga korban terkait pelaksanaan autopsi.
"Hari ini tim dari
Polres Malang sudah mendampingi tim dari penyidik Polda Jatim, masih bertemu dengan pihak keluarga. Nanti hasilnya bagaimana kita update kembali. Yang jelas tadi dari Kapolsek kemudian dari tim penyidik Polres sudah bersama-sama dengan tim penyidik dari Polda bertemu dengan pihak keluarga, orang tua," kata Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, Senin, 17 Oktober 2022.
Putu mengaku, pihaknya masih belum mendapatkan jadwal pasti terkait
pelaksanaan autopsi korban meninggal pada tragedi Kanjuruhan. Keputusan jadwal tersebut masih menunggu hasil pertemuan hari ini.
"Apabila nanti ada perkembangan kepastian pasti kita informasikan. Lokasi nanti yang menentukan tim dokter. Jadi nanti tim dokter menilik, melihat kondisi di lapangan, di pemakaman dan mana yang lebih pas, apakah di tempat, atau di rumah sakit yang telah ditunjuk, disepakati nanti akan diinformasikan," jelasnya.
Putu menerangkan, ada dua korban meninggal yang sebelumnya mengajukan diri untuk dilakukan autopsi. Dua orang korban itu masih satu keluarga dan berdomisili di Kabupaten Malang.
"Kalau untuk pemakamannya, keluarganya ada di wilayah Kabupaten Malang, tapi nanti rencananya apakah di Kota Malang atau di Kabupaten Malang nanti menunggu kepastian dari tim dokter," ujarnya.
Proses autopsi korban meninggal ini akan dilakukan oleh tim dokter Polri bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Dokter yang melakukan autopsi adalah dokter-dokter yang ditunjuk langsung oleh PDFI.
Sementara itu, tim hukum dari Aremania juga mengusulkan dokter forensik untuk kepentingan autopsi korban agar hasil yang didapat akurat dan meminimalisasi adanya pengaburan fakta. Putu mengaku polisi telah menerima usulan tersebut.
"Usulan itu sudah diterima oleh tim penyidik dan Polda, nanti akan diakomodir. Nanti dipilah yang mana yang bisa mendukung kegiatan tersebut," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, proses autopsi akan dilakukan dengan metode ekshumasi. Yakni penggalian mayat atau pembongkaran kubur yang dilakukan demi keadilan oleh pihak berwenang dan berkepentingan, selanjutnya mayat tersebut diperiksa secara ilmu kedokteran forensik.
"Autopsinya kita sebut dengan ekshumasi, jenazah di tempat langsung dilakukan pemeriksaan. Kita masih kroscek dulu dengan keluarganya Apakah konfirm, karena Insyaallah kalau nggak salah waktu ditetapkan tanggal 20 Kamis depan untuk pelaksanaannya," kata Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes dr Erwin Zainul Hakim, Kamis 13 Oktober 2022 lalu.
Sebanyak 132 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)