Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa magnitudo 5,2 di wilayah Bali akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan episenter gempa terletak pada koordinat 8,29 Lintang Selatan, 115,62 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores," kata Daryono saat dikonfirmasi, Selasa, 13 Desember 2022.
Dia menjelaskan gempa bumi yang terjadi pada pukul 17.38 WIB di wilayah Pantai Timur Karangasem, Bali, itu berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Gempa juga dirasakan di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Sementara di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Daryono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) menyebut
gempa magnitudo 5,2 di wilayah
Bali akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores
back arc thrust).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan episenter gempa terletak pada koordinat 8,29 Lintang Selatan, 115,62 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores," kata Daryono saat dikonfirmasi, Selasa, 13 Desember 2022.
Dia menjelaskan gempa bumi yang terjadi pada pukul 17.38 WIB di wilayah Pantai Timur Karangasem, Bali, itu berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Gempa juga dirasakan di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Sementara di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Daryono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)