Dokter spesialis anak RSUD Mentawai, Jimmy Yul Ambarita mengungkapkan kasus diduga gagal ginjal akut tersebut hingga saat ini belum ada kesimpulan yang pasti terkait penyebabnya.
"Awalnya, anak tersebut sebelumnya sudah sakit sekira 8-10 hari dan dirawat di puskesmas Sikakap beberapa hari. Selanjutnya, pasien dirujuk dari Sikakap ke RSUD Mentawai tanggal 16 september 2022. Kemudian, satu hari dirujuk di RSUD Mentawai mengalami perburukan dan meninggal dunia," ujar Jimmy, Minggu, 23 Oktober 2022.
| Baca: Loka POM Tangerang Tarik Produk Obat Sirop dari Apotek |
Gejalanya, kata Jimmy, saat dirujuk badan sudah lemas. Kemudian, temuan dari pasien tersebut, pada fungsi ginjal ditemukan kadar urin dan kreatin yang sangat tinggi.
"Terkait penanganan pada pasien, karena saat itu positif covid-19 saat tes antigen, selain penanganan gagal ginjal juga dilakukan penanganan untuk covid-19," imbuhnya.
Jimmy mengaku obat sirop yang tersedia di RSUD Mentawai tidak ada dalam lima daftar yang mengandung dietilen glikol. Setelah edaran Kemenkes, pihaknya tidak lagi memberikan obat sirop jika tidak dibutuhkan dan menggantinya ke obat-obatan tablet yang digiling.
"Anak-anak di bawah lima tahun fatalitas gagal ginjal akut tinggi. Kita mengimbau bagi orangtua jika menemukan anaknya mengeluh demam, mencret, batuk, dan pilek dalam rentang waktu dua minggu sebelum pipisnya berkurang, segera membawa ke dokter atau faskes terdekat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id