Rumah warga rusak akibat tanah longsor di kawasan perbukitan Menoreh, Kulon Progo. (ANTARA/HO-Dokumen TRC Kulon Progo)
Rumah warga rusak akibat tanah longsor di kawasan perbukitan Menoreh, Kulon Progo. (ANTARA/HO-Dokumen TRC Kulon Progo)

Kulon Progo Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor

Ahmad Mustaqim • 18 Oktober 2022 17:48
Kulon Progo: Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berstatus tanggap darurat bencana. Kondisi ini menyusul bencana banjir hingga tanah longsor di wilayah tersebut beberapa hari terakhir. 
 
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Joko Satya Agus Nahrowi, mengatakan penetapan status berdasarkan surat keputusan bernomor 348/C/2022 tentang Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor. Penetapan status guna memudahkan proses penanganan dampak bencana di berbagai titik. 
 
"Jadi tujuan penetapan status tanggap darurat penanganan bencana ini untuk mempercepat pengerahan sumber daya untuk menanggulangi dampak bencana, termasuk anggaran," kata Joko, Selasa, 18 Oktober 2022. 

Lebih dari 100 titik bencana, baik itu banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo selama lebih dari sepekan. Setidaknya, situasi itu dipicu cuaca hidrometeorologi berupa hujan dalam kategori sedang hingga ekstrem di banyak titik. 
 
Baca juga: Sistem Drainase Kawasan YIA Akan Dikaji Ulang Imbas Banjir

Joko mengatakan penanganan bencana memerlukan usaha lebih, termasuk penggunaan alat berat untuk menyingkirkan material longsoran yang terjadi di lokasi bencana tanah longsor. Peristiwa longsor di Kabupaten Kulon Progo terjadi di jalan kampung, desa, hingga jalan kabupaten. 
 
"Alat berat digunakan untuk kawasan-kawasan seperti di (Kecamatan) Girimulyo, dan Kalibawang," ujarnya. 
 
Ia mengatakan ada anggaran sebesar Rp4,7 miliar dari pos belanja tak terduga (BTT). Dana tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan penanganan bencana. 
 
"Tapi (pos) anggaran itu tidak bisa dipakai semua (untuk penanganan bencana)," ungkapnya. 
 
Hingga kini, berbagai titik di wilayah tersebut masih terancam bencana. Titik rawan tanah longsor tersebar di Kecamatan Girimulyo, Kalibawang, Kokap, dan Samigaluh, serta sebagian di Kecamatan Pengasih. 
 
"Untuk kawasan rawan banjir ada di (Kecamatan) Lendah, Panjatan, Temon, dan Wates. Kami tetap mengimbau masyarakat siaga dan waspada bila hujan turun dalam durasi berjam-jam," ujarnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan