Sidoarjo: Seorang santri meninggal dunia diduga akibat mengalami kekerasan yang dilakukan sesama santri di Sidoarjo, Jawa Timur. Pihak keluarga melaporkan kasus tersebut ke Polres Sidoarjo karena menemukan kejanggalan pada jasad korban.
Fauzan, asal Enrekang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia. Pihak sekolah menyebut bahwa alasan di balik kematian siswa berprestasi itu lantaran ia terjatuh pada lantai 3 Insan Cendekia Mandiri Boarding School, Sidoarjo, Jawa Timur.
Namun, pihak keluarga menemukan kejanggalan di balik jasad korban. Menurut ibu korban yang bernama Sitti Hamid, kejanggalan berupa luka yang hanya ditemukan kepala bagian kiri jasad korban.
“Di kepalanya ada luka jahitan, mulai dari sebelah kiri kepala. Menurut informasi dari sekolah, jatuh dari lantai 3. Feeling saya tidak mungkin anak saya jatuh tanpa cedera sedikit pun pada badan-badan lain,” menurut penyampaian Siti dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Selasa, 20 September 2022.
Kejanggalan ini menjadi dasar Sitti melapor ke Polres Sidoarjo, Jawa Timur. Ia berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas dugaan penganiayaan yang diterima anaknya sebelum meninggal. Dia ingin pelaku di balik penganiayaan anaknya dan pihak terkait bertanggung jawab. (Gracia Anggellica)
Sidoarjo: Seorang santri meninggal dunia diduga akibat mengalami kekerasan yang dilakukan sesama santri di Sidoarjo, Jawa Timur. Pihak keluarga melaporkan kasus tersebut ke Polres Sidoarjo karena menemukan kejanggalan pada jasad korban.
Fauzan, asal Enrekang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia. Pihak sekolah menyebut bahwa alasan di balik kematian siswa berprestasi itu lantaran ia terjatuh pada lantai 3 Insan Cendekia Mandiri Boarding School, Sidoarjo, Jawa Timur.
Namun, pihak keluarga menemukan kejanggalan di balik jasad korban. Menurut ibu korban yang bernama Sitti Hamid, kejanggalan berupa luka yang hanya ditemukan kepala bagian kiri jasad korban.
“Di kepalanya ada luka jahitan, mulai dari sebelah kiri kepala. Menurut informasi dari sekolah, jatuh dari lantai 3.
Feeling saya tidak mungkin anak saya jatuh tanpa cedera sedikit pun pada badan-badan lain,” menurut penyampaian Siti dalam tayangan
Primetime News di
Metro TV, Selasa, 20 September 2022.
Kejanggalan ini menjadi dasar Sitti melapor ke Polres Sidoarjo, Jawa Timur. Ia berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas dugaan penganiayaan yang diterima anaknya sebelum meninggal. Dia ingin pelaku di balik penganiayaan anaknya dan pihak terkait bertanggung jawab.
(Gracia Anggellica) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)