"Capaian itu meningkat sebesar 2,03 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar 51,80 persen," kata Muktabar, di Serang, Selasa, 23 Agustus 2022.
Ia menyampaikan, terkait ketersediaan anggaran kas di RKUD untuk pembiayaan pembangunan sesuai perencanaan telah sesuai dengan cash flow, tidak terdapat dana idle cash. Atas hal tersebut Pemprov Banten menjadi salah satu daerah yang tidak mendapat penundaan DAU.
"Inflasi di Provinsi Banten sedikit di atas dibandingkan dengan wilayah lain di Pulau Jawa," ungkapnya.
| Baca juga: APBD Kota Tangerang Tahun 2023 Bertambah Menjadi Rp4,21 Triliun |
Kemudian, ia juga mengeklaim, jika angka pengangguran dan kemiskinan di wilayah Provinsi Banten saat ini mengalami penurunan, seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
"Ekonomi di Banten tumbuh di atas rata-rata Nasional saat ini," terang dia.
Muktabar menambahkan, ada tiga komponen penyumbang utama inflasi di Provinsi Banten, di antaranya seperti avtur (bahan bakar pesawat), cabai, dan sewa rumah.
"Itu menandakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten ada. Artinya daya beli ada, inflasi masih terkendali," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id