Lokasi kejadian santriwati jatuh di Asrama Putri Ponpes Sumatera Thawalib Parabek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. ANTARA/Alfatah
Lokasi kejadian santriwati jatuh di Asrama Putri Ponpes Sumatera Thawalib Parabek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. ANTARA/Alfatah

Santriwati Tewas Jatuh dari Lantai 6 Ponpes Parabek Agam

Antara • 03 Agustus 2022 15:20
Bukittinggi: Kepolisian Kota Bukittinggi, Polda Sumatera Barat, menyelidiki penyebab kematian seorang santriwati usai terjatuh dari loteng lantai enam di Asrama Putri Pondok Pesantren (Ponpes) Sumatera Thawalib Parabek, Kabupaten Agam.
 
"Benar, kejadiannya pada Senin, 1 Agustus 2022. Kami sayangkan tidak ada laporan dari pihak Ponpes Parabek saat kejadian. Kami lakukan penyelidikan dengan memeriksa kesaksian beberapa santri yang ikut bersama korban serta pengurus ponpes," kata Kapolsek Banuhampu AKP Yulandi, Rabu, 3 Agustus 2022.
 
Santriwati dengan inisial MF, 14, siswa Ponpes Sumatera Thawalib Parabek kelas 3 asal Painan, Pesisir Selatan, itu terjatuh setelah menginjak loteng di lantai enam bangunan Asrama Putri yang beralamat di Kecamatan Banuhampu, Agam.

Ia mengatakan pada saat kejadian, korban diketahui bersama sembilan orang santriwati lainnya menaiki loteng lantai puncak gedung dengan keperluan yang saat ini sedang diselidiki kepolisian.
 
Baca juga:  2 Pemancing dengan Perahu Kecil Hilang di Laut Jepara

"Seluruh teman korban masih dalam keadaan trauma, kami mintai kesaksian, informasi sementara mereka menaiki atap loteng karena penasaran dan ingin melihat keadaan sekitar dari puncak," katanya pula.
 
Gedung Asrama Putri yang menampung hingga 500 santri itu memiliki ketinggian hingga lebih kurang 18 meter.
 
Kabag Humas Ponpes Sumatera Thawalib Parabek Taufik Hidayat mengatakan pihaknya mengakui kelalaian, karena tidak menginformasikan kejadian ke kepolisian karena sibuk dan panik mengurus santriwati yang meninggal.
 
"Memang kami akui adanya kelalaian, baru hari ini kami laporkan ke kepolisian dan Kementerian Agama, kami pastikan tidak ada unsur kesengajaan menyembunyikan kejadian," ungkapnya.
 
Ia mengatakan keluarga korban juga telah menerima dengan ikhlas atas kejadian dan tidak menuntut pihak ponpes.
 
"Kami telah menemui pihak keluarga korban di Painan, korban juga sudah dimakamkan kemarin, Selasa (2 Agustus), keluarga ikhlas karena murni ini musibah," kata dia.
 
Taufik menambahkan pihak pesantren akan melakukan evaluasi dan pembelajaran lagi terhadap kedisiplinan santri serta keamanan gedung asrama agar tidak terjadi kejadian serupa.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan