Yogyakarta: Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut mendapatkan berkah dari acara KTT G20 di Bali. Kepala negara atau delegasi yang membawa keluarganya ada yang menginap di kawasan Yogyakarta.
"Dari Bali datang ke Jogja yang tidak ikut rapat, kan bawa keluarganya," kata Ketua PHRI DIY, Dedy Pranowo Eryono, saat dihubungi, Selasa, 15 November 2022.
Dia mengatakan praacara G20 yang turut digelar di Yogyakarta sudah mulai mendapatkan efek domino positif. Para delegasi rangkaian G20 yang digelar di Yogyakarta juga membawa keluarganya.
"Mereka tidak hanya pagi datang sore pulang enggak, tapi stay satu sampai dua harilah tapi rata-rata dua hari," jelasnya.
Menurut Dedy peluang acara internasional itu sudah harus ditangkap. Menurut dia, mereka yang menempuh perjalanan dari luar negeri tidak semua mengikuti rapat.
Dia berharap kegiatan itu juga memperkenalkan Indonesia tak hanya Bali. Menurut dia, masyarakat global sebagian masih menganggap Indonesia hanya bali.
"Selama ini mereka mengaggap Indonesia itu adalah Bali. Ini yang harus kita jelaskan kepada mereka. Jadi ini kembali lagi momentum G20 ini adalah momnentum yang harus diraih dan kita tangkap bersama-sama untuk membaranding wisata Indonesia, khususnya DIY," ungkapnya.
Dedy menambahkan kegiatan Muktamar Muhammadiyah di Solo juga turut berkontribusi pada okupansi hotel di DIY. Dari dua even di luar dari itu, ia menyebut okupansi kamar mencapai 80 persen.
"(G20 di Bali dan Muktamar Muhammadiyah di Solo) ini saling keterkaitan dalam peningkatan okupansi. Itu hotelnya merata, dari bintang sampai nonbintang," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut mendapatkan berkah dari acara
KTT G20 di Bali. Kepala negara atau delegasi yang membawa keluarganya ada yang menginap di kawasan
Yogyakarta.
"Dari Bali datang ke Jogja yang tidak ikut rapat, kan bawa keluarganya," kata Ketua PHRI DIY, Dedy Pranowo Eryono, saat dihubungi, Selasa, 15 November 2022.
Dia mengatakan praacara G20 yang turut digelar di Yogyakarta sudah mulai mendapatkan efek domino positif. Para delegasi rangkaian G20 yang digelar di Yogyakarta juga membawa keluarganya.
"Mereka tidak hanya pagi datang sore pulang enggak, tapi stay satu sampai dua harilah tapi rata-rata dua hari," jelasnya.
Menurut Dedy peluang acara internasional itu sudah harus ditangkap. Menurut dia, mereka yang menempuh perjalanan dari luar negeri tidak semua mengikuti rapat.
Dia berharap kegiatan itu juga memperkenalkan Indonesia tak hanya Bali. Menurut dia, masyarakat global sebagian masih menganggap Indonesia hanya bali.
"Selama ini mereka mengaggap Indonesia itu adalah Bali. Ini yang harus kita jelaskan kepada mereka. Jadi ini kembali lagi momentum G20 ini adalah momnentum yang harus diraih dan kita tangkap bersama-sama untuk membaranding wisata Indonesia, khususnya DIY," ungkapnya.
Dedy menambahkan kegiatan Muktamar Muhammadiyah di Solo juga turut berkontribusi pada okupansi hotel di DIY. Dari dua even di luar dari itu, ia menyebut okupansi kamar mencapai 80 persen.
"(G20 di Bali dan Muktamar Muhammadiyah di Solo) ini saling keterkaitan dalam peningkatan okupansi. Itu hotelnya merata, dari bintang sampai nonbintang," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)