Stok Obat di Puskesmas Habis, Warga Miskin di Sikka Dipaksa Beli di Apotek

Sikka: Sejumlah warga miskin yang berobat di beberapa Puskesmas Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur saat ini terpaksa harus merogoh kocek pribadinya. Pasalnya, obat tertentu di Puskesmas itu habis sehingga para warga ini diminta untuk membeli sendiri obat di apotek.  Anggota DPRD Kabupaten Sikka Sufriyance Merison Botu mengaku setiap hari didatangi sejumlah warga yang berobat di pelayanan Puskesmas di Kabupaten Sikka. Para warga mengeluhkan ketersediaan obat-obatan di beberapa Puskesmas telah habis. "Tiap hari saya dapat pengaduan dari warga. Mereka datang keluhan soal persediaan obat di di sejumlah Puskesmas termasuk dengan Puskesmas Nita habis sehingga warga harus beli lagi di apotik," ujar Sufri di Sikka, Kamis, 10 Movember 2022.   Ia menyesalkan dengan ketersediaan obat-obatan di Puskesmas bisa habis. Padahal, kata dia, setiap tahun sudah ada anggaran untuk pengadaan obat-obatan tersebut. Rata-rata ke Puskesmas itu adalah warga yang kurang mampu yang mau berobat. Lebih parah lagi warga miskin diminta untuk membeli obat sendiri. "Saya minta pihak dari Dinkes dan Puskesmas untuk selesaikan masalah ini . Masalah ini jangan anggap sepele. Obat ini penting. Saya heran sekali persediaan obat di Puskesmas Nita bisa habis. Masalah ini juga terjadi di beberapa puskesmas yang ada di Kabupaten Sikka," jelasnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Nita , Crisanta Ellenita Lodang enggan berkomentar terkait stok obat yang habis. Ia hanya menjelaskan bahwa masih koordinasi dengan pihak Dinkes "Maaf pak, saya masih koordinasi dengan pihak Dinkes. Kalau bisa langsung saja ke Dinkes karena permasalahan ini bukan hanya di Puskesmas Nita," ujarnya.