Sumenep: FH, 12, pelajar asal Desa Banbaru, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami musibah wajahnya terbakar. Musibah itu terjadi saat korban berkemah Pramuka di bumi perkemahan Demang Arif, Dusun Kalangmangga, Desa Jate, Kecamatan/Pulau Giligenting.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menjelaskan peristiwa itu berawal ketika korban beserta teman-temannya dan panitia perkemahan sedang beristirahat di tenda masing-masing setelah mengikuti lomba TTG (tehnologi tepat guna). Lomba tersebut merupakan rangkaian kegiatan lomba Kepramukaan tingkat Siaga, Penggalang, dan Penegak Gugus Depan Demang Arif.
Tak berselang lama, korban ternyata kembali lagi ke tempat lomba seorang diri, kemudian mengambil korek api. Setelah itu korban menyalakan hasil karyanya berupa alat penerangan (lampu) yang berbahan bakar spiritus.
“Tanpa diduga, alat buatan siswa itu terbakar mengenai kerudung dan hasduk korban. Karena panik, korban membuka kerudung dan hasduk ke arah atas, sehingga api mengenai wajah korban. Korban pun mengalami luka bakar di wajah,” ujar Widiarti.
Mengetahui kejadian itu, panitia langsung membawa korban ke Klinik Ibu Nurhasanah dan menghubungi orang tua korban. Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka bakar di wajah dan tidak terlalu parah.
“Di klinik Ibu Nurhasanah, korban diberi sirup dan salep. Setelah itu, korban diizinkan pulang ke rumahnya untuk menjalani perawatan di rumah,” terang Widiarti.
Orang tua korban yang berada di Jakarta menerima kejadian tersebut sebagai kecelakaan sendiri tanpa adanya unsur kesengajaan dari pihak manapun. “Karena itu, orang tua korban tidak melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian,” jelas dia.
Sumenep: FH, 12, pelajar asal Desa Banbaru, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami musibah
wajahnya terbakar. Musibah itu terjadi saat korban berkemah Pramuka di bumi perkemahan Demang Arif, Dusun Kalangmangga, Desa Jate, Kecamatan/Pulau Giligenting.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menjelaskan peristiwa itu berawal ketika korban beserta teman-temannya dan panitia perkemahan sedang beristirahat di tenda masing-masing setelah mengikuti lomba TTG (tehnologi tepat guna). Lomba tersebut merupakan rangkaian
kegiatan lomba Kepramukaan tingkat Siaga, Penggalang, dan Penegak Gugus Depan Demang Arif.
Tak berselang lama, korban ternyata kembali lagi ke tempat lomba seorang diri, kemudian mengambil korek api. Setelah itu korban menyalakan hasil karyanya berupa alat penerangan (lampu) yang berbahan bakar spiritus.
“Tanpa diduga, alat buatan siswa itu terbakar mengenai kerudung dan hasduk korban. Karena panik, korban membuka kerudung dan hasduk ke arah atas, sehingga api mengenai wajah korban. Korban pun mengalami luka bakar di wajah,” ujar Widiarti.
Mengetahui kejadian itu, panitia langsung membawa korban ke Klinik Ibu Nurhasanah dan menghubungi orang tua korban.
Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka bakar di wajah dan tidak terlalu parah.
“Di klinik Ibu Nurhasanah, korban diberi sirup dan salep. Setelah itu, korban diizinkan pulang ke rumahnya untuk menjalani perawatan di rumah,” terang Widiarti.
Orang tua korban yang berada di Jakarta menerima kejadian tersebut sebagai kecelakaan sendiri tanpa adanya unsur kesengajaan dari pihak manapun. “Karena itu, orang tua korban tidak melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)