Tasikmalaya: Kasus penyakit DBD mengalami kenaikan di berbagai daerah, salah satunya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Jumlah kasus mencapai 1.211 dan kasus meninggal dunia mencapai 21 orang. Dari laporan Kontributor Metro TV, Hendra Herdiana mengungkapkan bahwa kasus DBD mengalami lonjakan kenaikan yang signifikan.
“Dari 10 kecamatan ada 7 kecamatan memiliki kasus yang tinggi. Korban kasus ini didominasi oleh anak-anak, yang dimana anak sedang libur sekolah dan di rumah terjangkit gigitan Aedes aegypti di rumah," jelasnya dalam tayangan Metro Siang, Metro Tv pada Kamis 14 Juli 2022
Naiknya kasus DBD sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor cuaca dan lingkungan.
"Kasus DBD sendiri disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti faktor cuaca, setiap hari Tasikmalaya diguyur hujan hingga menjadi genangan yang bisa mengakibatkan perkembang biakan nyamuk tersebut. Kesadaran masyarakat dimana untuk tetap menjaga lingkungan agar senantiasa bersih," ungkapnya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan sudah melakukan upaya demi menekan penyebaran DBD.
“Lalu di level puskesmas setiap ada kasus kita melakukan yang namanya Surveilans Epidemiologi secara faktornya, pun sudah melakukan yang namanya pelaksanaan fogging focus di tempat tersebut agar nyamuk dewasanya bisa dibunuh," jelas Asep. (Ainun Kusumaningrum)
Tasikmalaya: Kasus penyakit
DBD mengalami kenaikan di berbagai daerah, salah satunya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Jumlah kasus mencapai 1.211 dan kasus meninggal dunia mencapai 21 orang. Dari laporan Kontributor Metro TV, Hendra Herdiana mengungkapkan bahwa kasus DBD mengalami lonjakan kenaikan yang signifikan.
“Dari 10 kecamatan ada 7 kecamatan memiliki kasus yang tinggi. Korban kasus ini didominasi oleh anak-anak, yang dimana anak sedang libur sekolah dan di rumah terjangkit gigitan Aedes aegypti di rumah," jelasnya dalam tayangan Metro Siang, Metro Tv pada Kamis 14 Juli 2022
Naiknya
kasus DBD sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor cuaca dan lingkungan.
"Kasus DBD sendiri disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti faktor cuaca, setiap hari Tasikmalaya diguyur hujan hingga menjadi genangan yang bisa mengakibatkan perkembang biakan nyamuk tersebut. Kesadaran masyarakat dimana untuk tetap menjaga lingkungan agar senantiasa bersih," ungkapnya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan sudah melakukan upaya demi menekan penyebaran DBD.
“Lalu di level puskesmas setiap ada kasus kita melakukan yang namanya Surveilans Epidemiologi secara faktornya, pun sudah melakukan yang namanya pelaksanaan fogging focus di tempat tersebut agar nyamuk dewasanya bisa dibunuh," jelas Asep. (
Ainun Kusumaningrum)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)