medcom.id, Jambi: Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jambi, Provinsi Jambi, kehabisan stok darah lantaran banyaknya permintan dari rumah sakit. Darah banyak diperlukan oleh pasien yang terjangkit demam berdarah.
Direktur Pengendalian Mutu Unit Transfusi Darah PMI Kota Jambi, Anggi Maladi M Kes di Jambi, menjelaskan saat ini nyaris di seluruh rumah sakit di kota dipenuhi pasien terjangkit DBD.
"Saat ini sekitar 80 persen pasien di rumah sakit yang ada di Kota Jambi penuh pasien DBD. Karenanya banyak pasien dari berbagai rumah sakit yang membutuhkan darah," kata Anggi di Jambi, Jumat (22/1/2016), seperti dilansir Antara.
Dijelaskan, per hari pasien yang membutuhkan darah mencapai 60 kantong. Sementara PMI hanya mampu menghasilkan darah dari pendonor sebanyak lima kantung per hari.
"Maksimal dalam sehari darah yang dibutuhkan sebanyak 60 kantong rata-rata untuk pasien DBD, saat ini stok darah di PMI Kota Jambi hanya 30 kantong untuk golongan dan tiga kantong AB. Sedangkan golongan darah A dan B dipastikan kosong," ujarnya.
Sebab itu, pihaknya meminta perhatian serius dari pemerintah Provinsi Jambi untuk membantu menyosialisasikan ke masyarakat agar mendonorkan darah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Andi Pada mengatakan, untuk menekan angka penderita DBD, pihaknya telah menyurati pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih.
Mulai dari lingkungan keluarga sampai dengan tempat-tempat umum dan mengadakan pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu, jika terdapat kasus DBD segera dilaporkan ke rumah sakit setempat.
"Jadi intinya didasari dari kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan rumahnya dari sarang nyamuk. Seperti membuang genangan air diwadah-wadah tertentu atau pun ditempat-tempat bunga. Juga sering menguras air bak mandi," kata Andi.
Untuk mengurangi penyakit DBD, cara yang paling efektif adalah dari lingkungan rumah. Dimana kesadaran pribadi harus mulai dilakukan sejak dini.
"Sebab yang tau adanya jentik-jentik nyamuk di rumah kita bukanlah petugas kesehatan, tapi diri kita sendiri. Jadi kesadaran masyarakat lah yang paling utama," kata Andi..
medcom.id, Jambi: Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jambi, Provinsi Jambi, kehabisan stok darah lantaran banyaknya permintan dari rumah sakit. Darah banyak diperlukan oleh pasien yang terjangkit demam berdarah.
Direktur Pengendalian Mutu Unit Transfusi Darah PMI Kota Jambi, Anggi Maladi M Kes di Jambi, menjelaskan saat ini nyaris di seluruh rumah sakit di kota dipenuhi pasien terjangkit DBD.
"Saat ini sekitar 80 persen pasien di rumah sakit yang ada di Kota Jambi penuh pasien DBD. Karenanya banyak pasien dari berbagai rumah sakit yang membutuhkan darah," kata Anggi di Jambi, Jumat (22/1/2016), seperti dilansir
Antara.
Dijelaskan, per hari pasien yang membutuhkan darah mencapai 60 kantong. Sementara PMI hanya mampu menghasilkan darah dari pendonor sebanyak lima kantung per hari.
"Maksimal dalam sehari darah yang dibutuhkan sebanyak 60 kantong rata-rata untuk pasien DBD, saat ini stok darah di PMI Kota Jambi hanya 30 kantong untuk golongan dan tiga kantong AB. Sedangkan golongan darah A dan B dipastikan kosong," ujarnya.
Sebab itu, pihaknya meminta perhatian serius dari pemerintah Provinsi Jambi untuk membantu menyosialisasikan ke masyarakat agar mendonorkan darah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Andi Pada mengatakan, untuk menekan angka penderita DBD, pihaknya telah menyurati pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih.
Mulai dari lingkungan keluarga sampai dengan tempat-tempat umum dan mengadakan pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu, jika terdapat kasus DBD segera dilaporkan ke rumah sakit setempat.
"Jadi intinya didasari dari kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan rumahnya dari sarang nyamuk. Seperti membuang genangan air diwadah-wadah tertentu atau pun ditempat-tempat bunga. Juga sering menguras air bak mandi," kata Andi.
Untuk mengurangi penyakit DBD, cara yang paling efektif adalah dari lingkungan rumah. Dimana kesadaran pribadi harus mulai dilakukan sejak dini.
"Sebab yang tau adanya jentik-jentik nyamuk di rumah kita bukanlah petugas kesehatan, tapi diri kita sendiri. Jadi kesadaran masyarakat lah yang paling utama," kata Andi..
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)