Metrotvnews. com, Sorong: Permainan Pokemon Go mulai digandrungi warga Sorong, Papua Barat. Permainan mencari monster ini mendorong warga Sorong pecinta game bersatu dalam satu komunitas.
Mereka menamai komunitas itu Pokemon Go Sorong. Komunitas yang baru terbentuk dua hari ini sudah memiliki 18 anggota.
Tapi, tak sembarang orang bisa bergabung dalam komunitas ini. Mereka yang ingin masuk komunitas harus menyepakati aturan ketat yang disodorkan pengurus.
"Jangan bermain sambil berkendara, jangan bermain di jam kerja, dan jangan bermain di jalan raya. Apabila hal ini ketahuan, dengan kesepakatan bersama akan dikenakan sanksi," tegas pendiri Pokemon Go, Yudi, di Sorong, Papua Barat, Sabtu (16/7/2016).
Aturan ketat semacam ini memang diperlukan untuk memastikan pemain tak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Sebab, tak sedikit pemain yang mengalami tabrakan atau peristiwa buruk lain ketika asik bermain Pokemon Go.
Sementara itu, menurut Yudi, keanggotaan bertambah setiap hari. Pendaftar berasal dari berbagai kalangan usia, mulai anak-anak hingga orang dewasa.
(Baca: Pemerintah DKI Gunakan Pokemon Go untuk Tarik Wisatawan)
Pokemon Go belakangan menjadi permainan favorit di seluruh dunia. Di Indonesia, jumlah pemain Pokemon Go bisa dibilang cukup besar.
Pemda Provinsi DKI bahkan menggunakan Pokemon Go sebagai penarik warga berwisata ke Balai Kota dan Monumen Nasional. Pemprov DKI bahkan berencana bekerja sama dengan Niantic maupun Nintendo sebagai developer game.
Untuk memuluskan rencana ini, Pemprov sudah berkomunikasi dengan vendor perusahaan Google. Secara verbal, keduanya sepakat menambah Pokemon Gym yang bisa digunakan untuk battle Pokemon.(Andre Raunsay)
Metrotvnews. com, Sorong: Permainan Pokemon Go mulai digandrungi warga Sorong, Papua Barat. Permainan mencari monster ini mendorong warga Sorong pecinta game bersatu dalam satu komunitas.
Mereka menamai komunitas itu Pokemon Go Sorong. Komunitas yang baru terbentuk dua hari ini sudah memiliki 18 anggota.
Tapi, tak sembarang orang bisa bergabung dalam komunitas ini. Mereka yang ingin masuk komunitas harus menyepakati aturan ketat yang disodorkan pengurus.
"Jangan bermain sambil berkendara, jangan bermain di jam kerja, dan jangan bermain di jalan raya. Apabila hal ini ketahuan, dengan kesepakatan bersama akan dikenakan sanksi," tegas pendiri Pokemon Go, Yudi, di Sorong, Papua Barat, Sabtu (16/7/2016).
Aturan ketat semacam ini memang diperlukan untuk memastikan pemain tak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Sebab, tak sedikit pemain yang mengalami tabrakan atau peristiwa buruk lain ketika asik bermain Pokemon Go.
Sementara itu, menurut Yudi, keanggotaan bertambah setiap hari. Pendaftar berasal dari berbagai kalangan usia, mulai anak-anak hingga orang dewasa.
(
Baca: Pemerintah DKI Gunakan Pokemon Go untuk Tarik Wisatawan)
Pokemon Go belakangan menjadi permainan favorit di seluruh dunia. Di Indonesia, jumlah pemain Pokemon Go bisa dibilang cukup besar.
Pemda Provinsi DKI bahkan menggunakan Pokemon Go sebagai penarik warga berwisata ke Balai Kota dan Monumen Nasional. Pemprov DKI bahkan berencana bekerja sama dengan Niantic maupun Nintendo sebagai developer game.
Untuk memuluskan rencana ini, Pemprov sudah berkomunikasi dengan vendor perusahaan Google. Secara verbal, keduanya sepakat menambah Pokemon Gym yang bisa digunakan untuk battle Pokemon.(Andre Raunsay)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)