Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana. (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana. (Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim)

Anggaran Penanganan Bencana DIY Capai Rp14 Miliar

Ahmad Mustaqim • 07 Januari 2020 14:06
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menganggarkan Rp14 miliar untuk menangani dampak potensi bencana hidrometeorologi akubat dampak cuaca ekstrem tahun ini. Anggaran ini lebih besar dibanding tahun lalu.
 
“Ada peningkatan dari tahun lalu 2019 yang sebesar Rp10 miliar. Sumber anggarannya dari pos dana tak terduga,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana di Yogyakarta pada Selasa, 7 Januari 2020.
 
Biwara menjelaskan, dalam kondisi darurat pos dana tak terduga bisa digunakan untuk penanganan bencana. Penanganan ini bisa untuk kebutuhan logistik, proses evakusi, serta perbaikan fasilitas umum yang terdampak.

“Itu belum termasuk anggarapan BPBD kabupaten atau kota. Mereka juga mengalokasikan anggaran penanganan bencana,” ungkapnya.
 
Ia mengungkapkan, selama belum ada penetapan status darurat akan menggunakan dana reguler. Saat ini, BPBD masih siaga atas situasi kewaspadaan dampak potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga 8 Januari 2020.
 
Menurut Biwara, BPBD telah membuka posko yang siaga 24 jam. Posko ini akan siap menerima aduan masyarakat apabila terjadi dampak cuaca ekstrem.
 
Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edi Basuki, mengatakan, instansinya hanya memiliki pos anggaran sekitar Rp3 miliar untuk 2020. Anggaran ini baik untuk penanganan bencana musim hujan maupun musim kemarau mendatang.
 
“Utama bagi kami adanya kesiapan dan koordinasi. Anggaran itu sudah harus kami bagi untuk berbagai kebutuhan,” ujarnya.
 
Salah satu hal yang Edi maksud yakni untuk kebutuhan logistik makanan sebesar Rp75 juta. Logistik makanan ini diperuntukkan untuk masyarakat dampak banjir maupun longsor. Selain itu, ada Rp75 juta untuk biaya sewa alat berat apabila diperlukan untuk proses evakuasi.
 
“Kita juga punya peralatan harus kita siapkan untuk senso dan sebagainya, juga bronjong mungkin 200-an lebih. Bronjong untuk menahan longsoran. Batu dan pengerjaannya kita serahkan masyarakat,” kata Edi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan