Ular kobra dewasa ditemukan dikawasan permukiman warga di Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 12 Desember 2019. ANT/Risky Andrianto
Ular kobra dewasa ditemukan dikawasan permukiman warga di Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 12 Desember 2019. ANT/Risky Andrianto

54 Ekor Ular Dievakuasi dari Kota Bekasi

Gana Buana • 17 Desember 2019 16:03
Bekasi: Sekira 50 ekor anak ular kobra dan empat induk ular telah dievakuasi dari wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, dalam satu bulan terakhir. Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta warga memperhatikan kebersihan lingkungan. 
 
“Karena ular bisa bersarang di tempat-tempat yang tidak kita duga,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinkes Kota Bekasi Dezy Sukrawati, Selasa, 17 Desember 2019.
 
Pihaknya masih berupaya mencari tahu sebab kemunculan ular jenis kobra tersebut di Kota Bekasi. Pihaknya pun sesegera menyosialisasikan dengan menggandeng Dinas Peternakan dan Perikanan (Distanikan).

Pemerintah memastikan obat anti bisa ular tersedia di layanan kesehatan setempat. Bahkan, bila tidak memadai pihaknya akan langsung berkoordinasi ke pemerintah provinsi.
 
“Untuk ketersediaan kami selalu sedia, namun untuk jumlahnya berapa akan kami cek lagi, karena belum ada laporan kasus juga dari warga makanya kami belum cek ulang,” jelas Dezy.
 
Dezy mengimbau warga langsung mendapat pengobatan di layanan kesehatan apabila tergigit ular. Meskipun, penanganan pertama berupa lokalisasi racum sudah dilakukan.
 
“Yang jelas harus dibawa ke layanan kesehatan terdekat secepat dan sesegera mungkin,” kata dia.
 
Pelaksana unit rescue sekaligus eksekutor pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Eko Budi, menambahkan hampir 50 ekor anak ular serta empat induk ular beberapa jenis dievakuasi di Kota Bekasi.
 
“Tadi dari Tim C nangkep enam ekor anak ular lagi, ada jenis kobra, king kobra dan ular sapi,” jelas Eko.
 
Pria yang akrab disapa Eko Uban ini menilai, banyaknya kemunculan ular lantaran area ruang terbuka kian sempit. Sehingga hewan jenis reptil tersebut bermigrasi ke permukiman warga untuk bertahan hidup.
 
“Ular kan rantai makanan tertinggi, karena rawa udah banyak tergusur, sawah juga akhirnya dia cari hewan lain, cicak misalnya di permukiman warga,” jelas dia.
 
Eko meminta warga tidak khawatir. Dia menyarankan warga membersihkan tumpukan barang dan menaruh keset berbahan ijuk untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah.
 
“Mengepel lantai dengan karbol berbahan sereh juga bisa mengusir ular, karena hewan tersebut tidak tahan bau menyengat,” tandas Eko.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan