Prajurit TNI mendata warga yang akan meninggalkan Wamena menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa (1/10/2019). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
Prajurit TNI mendata warga yang akan meninggalkan Wamena menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa (1/10/2019). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

Ganjar Minta Warga Jateng di Papua Tetap Tenang

Mustholih • 03 Oktober 2019 14:44
Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengungkap ada seratusan lebih warganya yang sempat terjebak di Wamena, Papua, saat kerusuhan pekan lalu. Laporan terakhir yang diterima Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyatakan mereka sudah mengungsi ke Jayapura.
 
"Kami terus lakukan komunikasi dengan Gubernur Papua dan Papua Barat. Kami sedang data. Warga Jateng yang ada di sana lumayan banyak, ratusan lebih," kata Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 3 Oktober 2019.
 
Ganjar menyatakan hingga kini sudah ada empat warga Jateng di Wamena yang memutuskan pulang ke kampung. "Sudah ada empat orang yang dipulangkan ke Jateng, dari Kudus dan Pati. Warga Jateng lain yang masih di sana, kami masih terus lakukan koordinasi," jelas Ganjar.

Menurut Ganjar Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jateng juga sudah berkomunikasi dengan Himpunan Kerukunan Jawa-Madura di Papua. Waga Jateng, kata Ganjar, sudah dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan pesawat helikopter milik TNI Angkatan Udara.
 
"Jadi di sana sudah diamankan. Namun kami terus koordinasi dan komunikasi maunya masyarakat seperti apa," jelas Ganjar.
 
Ganjar mengaku siap memulangkan warganya ke Jateng dari Papua. Namun, keputusan itu tergantung dari pertimbangan pihak keamanan dan kemauan warga sendiri. "Kalau harus dipulangkan dan dari TNI/Polri juga mengatakan harus dipulangkan, kita pulangkan. Sekarang belum bisa diputuskan, jangan-jangan kita ingin memulangkan, mereka sendiri tidak mau," beber Ganjar.
 
Ganjar meminta warga Jateng di Papua tetap tenang menghadapi situasi di sana. Mereka diminta tetap mengikuti segala anjuran aparat penegak hukum. "Masyarakat tenang, kami terus berkoordinasi. Kami juga terus komunikasi dengan Gubernur Papua dan Papua Barat terkait hal ini," pungkas Ganjar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan