medcom.id, Jakarta: Bentrokan yang terjadi antara Korps Brimob dan prajurit TNI di Batam, Kepulauan Riau, adalah persoalan klasik. Pemicunya yaitu soal ketimpangan ekonomi.
Demikian dikatakan Koordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar di Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Rivalitas kedua kubu, kata Azhar, bakal terulang kembali. Sebab penyelesaiannya hanya berada di tingkat atas. Sedangkan tingkat menengah ke bawah tak tersentuh.
Sebaliknya, hukumannya lebih tertuju pada anak buah. Sedangkan pimpinan masih berkuasa meski bentrokan berulang.
Azhar berharap Presiden Joko Widodo turun tangan mengatasi masalah dua lembaga penegak hukum itu. Caranya, yaitu membentuk tim independen untuk mengusut persoalan hingga tuntas. Tentunya, tim berasal dari pihak di luar TNI maupun Polri.
KontraS mencatat, selama pemerintahan sebelumnya, bentrokan antaraparat terjadi setidaknya 16 kali setahun. Bentrokan memakan korban dari kedua pihak.
medcom.id, Jakarta: Bentrokan yang terjadi antara Korps Brimob dan prajurit TNI di Batam, Kepulauan Riau, adalah persoalan klasik. Pemicunya yaitu soal ketimpangan ekonomi.
Demikian dikatakan Koordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar di Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Rivalitas kedua kubu, kata Azhar, bakal terulang kembali. Sebab penyelesaiannya hanya berada di tingkat atas. Sedangkan tingkat menengah ke bawah tak tersentuh.
Sebaliknya, hukumannya lebih tertuju pada anak buah. Sedangkan pimpinan masih berkuasa meski bentrokan berulang.
Azhar berharap Presiden Joko Widodo turun tangan mengatasi masalah dua lembaga penegak hukum itu. Caranya, yaitu membentuk tim independen untuk mengusut persoalan hingga tuntas. Tentunya, tim berasal dari pihak di luar TNI maupun Polri.
KontraS mencatat, selama pemerintahan sebelumnya, bentrokan antaraparat terjadi setidaknya 16 kali setahun. Bentrokan memakan korban dari kedua pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)