medcom.id, Malang: Kebakaran yang melahap 100 hektare savana kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Mlaang, Jawa Timur, sejak awal bulan ini diduga karena kesengajaan.
"Diduga sengaja dibakar," kata Petugas Seksi Perlindungan Pengawetan dan Perpetaan TNBTS, Tatang Hari Rudata, kepada Media Indonesia, Selasa (23/9/2014).
Dugaan itu muncul berdasarkan kasus yang sama tahun-tahun sebelumnya. Pada 2010, petugas pernah menangkap pelaku pembakaran lahan rumput di areal laut pasir Gunung Bromo dengan alasan agar subur kembali saat memasuki musim hujan. "Rumput itu untuk pakan ternak," ujar Tatang.
Petugas beberapa kali harus bersusah payah memadamkan api yang melalap luas lahan rumput karena angin cukup kencang. Api cepat menyebar hampir merata di areal laut pasir. Bahkan api juga membakar pohon cemara gunung, akasia, dan tanaman obat kemlandingan.
"Sejauh ini ada empat kasus kebakaran dan api berhasil dipadamkan," ucap dia.
Tatang mengungkapkan, kebakaran lahan bulan ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. Kebakaran di empat titik itu diperkirakan mencapai 100 hektare.
Secara keseluruhan, kasus kebakaran pada 2007-2011 sebanyak 61 kali seluas 1.688,05 ha di Resort Tengger laut pasir, Ranupani, Ngadas, Senduro, Pasrujambe, Pananjakan, dan Coban Trisula.
Sementara itu, pada 2012 ada 16 kejadian menghanguskan 82,55 ha. Untuk kasus serupa pada 2013, luas areal lahan yang terbakar mencapai 28,5 ha dari 7 kejadian.
Pengelola taman nasional setempat meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab, kebakaran lahan juga mengganggu kunjungan wisata.
medcom.id, Malang: Kebakaran yang melahap 100 hektare savana kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Mlaang, Jawa Timur, sejak awal bulan ini diduga karena kesengajaan.
"Diduga sengaja dibakar," kata Petugas Seksi Perlindungan Pengawetan dan Perpetaan TNBTS, Tatang Hari Rudata, kepada
Media Indonesia, Selasa (23/9/2014).
Dugaan itu muncul berdasarkan kasus yang sama tahun-tahun sebelumnya. Pada 2010, petugas pernah menangkap pelaku pembakaran lahan rumput di areal laut pasir Gunung Bromo dengan alasan agar subur kembali saat memasuki musim hujan. "Rumput itu untuk pakan ternak," ujar Tatang.
Petugas beberapa kali harus bersusah payah memadamkan api yang melalap luas lahan rumput karena angin cukup kencang. Api cepat menyebar hampir merata di areal laut pasir. Bahkan api juga membakar pohon cemara gunung, akasia, dan tanaman obat kemlandingan.
"Sejauh ini ada empat kasus kebakaran dan api berhasil dipadamkan," ucap dia.
Tatang mengungkapkan, kebakaran lahan bulan ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. Kebakaran di empat titik itu diperkirakan mencapai 100 hektare.
Secara keseluruhan, kasus kebakaran pada 2007-2011 sebanyak 61 kali seluas 1.688,05 ha di Resort Tengger laut pasir, Ranupani, Ngadas, Senduro, Pasrujambe, Pananjakan, dan Coban Trisula.
Sementara itu, pada 2012 ada 16 kejadian menghanguskan 82,55 ha. Untuk kasus serupa pada 2013, luas areal lahan yang terbakar mencapai 28,5 ha dari 7 kejadian.
Pengelola taman nasional setempat meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab, kebakaran lahan juga mengganggu kunjungan wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)